Bisnis.com, DENPASAR – Kebutuhan uang tunai di Nusa Tenggara Barat diproyeksikan meningkat 15,2 persen seiring meningkatnya belanja masyarakat sepanjang Ramadan 2023.
Untuk mengantisipasi permintaan yang meningkat, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) NTB menyiapkan Rp4,3 triliun uang tunai untuk disalurkan. Uang itu meliputi uang pecahan besar (UPB) Rp100 ribu s.d Rp50 ribu sebesar Rp3,99 triliun, dan uang pecahan kecil (UPK) ≤Rp20 ribu sebesar Rp307 miliar.
Kepala Perwakilan BI NTB Heru Saptaji menjelaskan jumlah tersebut sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada Ramadan hingga Lebaran nanti yang diproyeksikan mencapai Rp3,32 triliun, meningkat 15,2 persen dibandingkan momen yang sama tahun lalu.
Baca Juga
Bank Indonesia juga menambah lokasi penukaran uang tunai yang bisa diakses oleh masyarakat selama Ramadan. “Kami juga melaksanakan kegiatan kas keliling yang berlokasi di 8 titik layanan di luar Kota Mataram, diantaranya rute Tanjung Luar – Kayangan, Kruak-Sakra-Selong, Tanjung-Senaru-Bayan, Gerung-lembar, Rute Pelabuhan Kayangan, Pelabuhan Poto Tano, Taliwang-Maluk hingga Sanggar-Dompu,” jelas Heru dikutip dari siaran pers, Jumat (24/3/2023).
Heru juga menjelaskan Ramadan pada 2023 didukung oleh iklim ekonomi yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya apalagi jika dibandingkan dengan 2020-2021 dimana pandemi masih berlangsung. BI juga memproyeksikan belanja masyarakat selama Ramadan akan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi NTB di kuartal I dan II 2023.
“Performance ekonomi Provinsi NTB pada tahun 2020-2022 di tengah kompleksitas tantangan ekonomi yang tidak mudah juga telah berhasil kita lewati, tercermin dari pertumbuhan ekonomi NTB yang terus bergerak tumbuh positif mencapai 6,95 persen di tahun 2022. Tentunya hal tersebut patut kita syukuri untuk menyambut masa-masa yang akan datang agar jauh lebih baik lagi,” ujar Heru.