Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemilik Penginapan di Nusa Dua Ketiban Berkah KTT G20

Penginapan menjual kamar dengan harga murah kepada para tamu yang berkaitan dengan G20. Kenaikan hanya 10-15 persen dari harga normal.
Bus listrik melintas di salah satu ruas jalan di Nusa Dua Bali untuk menyambut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali./Antara
Bus listrik melintas di salah satu ruas jalan di Nusa Dua Bali untuk menyambut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Bali./Antara

Bisnis.com, BADUNG – Pemilik penginapan di Nusa Dua tidak langsung menaikkan harga kamar secara drastis meskipun mendapat banyak reservasi dari para tamu domestik yang bekerja mempersiapkan KTT G20.

Banyak pertimbangan para pemilik penginapan atau homestay ini untuk tidak menaikkan harga secara tinggi meskipun ada event yang berpotensi mendatangkan banyak keuntungan. Pertimbangannya antara lain kondisi Bali yang belum pulih 100 persen setelah pandemi butuh citra yang baik dimata para wisatawan atau tamu yang datang saat event seperti G20. Pertimbangan lainnya pelanggan melakukan reservasi di penginapan sebagian besar pelanggan lama yang perlu dijaga secara berkelanjutan.

Ketut Medana, owner dari Penginapan Tanjung Sari Inn mengaku masih menjual kamar dengan harga murah kepada para tamu yang berkaitan dengan G20. Dia hanya menaikkan harga secara wajar berkisar antara 10-15 persen dari harga normal.

“Kami tidak menaikkan harga, harga yang kami tawarkan kepada tamu masih wajar Rp350.000 – Rp500.000 per malam, bagi kami tidak tepat menaikkan harga di tengah kondisi ekonomi yang sulit, tamu kami yang datang juga tidak seperti dulu sebelum pandemi banyak belanja, sekarang walaupun tamu asing tetapi biayanya kadang pas-pasan,” jelas Medana kepada Bisnis, Rabu (16/11/2022)

Medana menjelaskan penginapannya mendapat order dari Event Organizer (EO) yang bekerja mempersiapkan KTT G20, mereka menginap rata-rata mulai 10 November 2022 hingga 18 November 2022 setelah selesai KTT G20. Para EO tersebut menurut Medana merupakan pelanggan lama yang biasa menyewa tempatnya untuk menginap jika ada event di ITDC. Selama G20, semua kamar penginapannya yang berjumlah 15 kamar sudah penuh hingga G20 selesai.

Selain tamu domestik, penginapan tersebut juga menampung beberapa delegasi asing yang tidak kebagian hotel di sekitar Nusa Dua.

Medana mengaku baru membuka kembali penginapannya karena ada G20. “Selama tiga tahun saya tutup, baru saya buka karena orderan EO G20, selama ini memang saya tutup karena tamu juga hamper tidak ada,” ujar Medana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper