Bisnis.com, DENPASAR – Bali terus menambah kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk mewujudkan kemandirian energi Bali dengan pembangkit yang bersih dan ramah lingkungan.
Saat kapasitas PLTS di Pulau Dewata sudah mencapai 10 MW, kapasitas tersebut berasal dari PLTS yang dibangun oleh pemerintah maupun pihak swasta, hingga PLTS atap dengan kapasitas 1 KWp hingga 3 KWp. PLTS yang sudah berjalan yakni PLTS Bangli dengan kapasitas 1 MWp yang dikelola oleh BUMD Bangli.
PLTS Kubu di kabupaten Karangasem yang juga dikelola oleh Pemda. Di Kabupaten Karangasem terdapat juga PLTS Tianyar dengan kapasitas 20 KWp dan PLTS Cegi yang tidak jauh dari PLTS Kubu. Letak Geografis Kawasan Kubu yang memiliki sinar matahari yang tinggi dinilai paling cocok sebagai lokasi pembangunan PLTS.
Selain itu terdapat juga PLTS Hybrid di Nusa Penida dengan kapasitas 3,5 MW. Kepala Bidang ESDM, Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Bali, Ida Bagus Setiawan menjelaskan, untuk PLTS Atap, kapasitasnya sudah mencapai 3,4 MW, mulai dari PLTS atap yang dipasang di perkantoran hingga rumah tangga.
Menurut Setiawan, kapasitas PLTS Atap akan terus berkembang seiring dengan kesadaran masyarakat untuk menggunakan energi hijau yang lebih ramah lingkungan.
“Kami terus membangun ekosistemnya mulai dari sosialisasi dan mendorong infrastruktur energi terbarukan di Bali,” jelasnya kepada Bisnis di sela-sela keberangkatan Tim Jelajah Green Province 2022, Selasa (13/9/2022).
Baca Juga
PLTS dalam kapasitas besar juga sedang dalam tahap pembangunan, yakni PLTS Bali Barat dengan kapasitas 25 MW, dan PLTS Bali Timur dengan kapasitas 25 MW. PLTS tersebut dibangun oleh Medco Energy dan direncanakan beroperasi pada akhir 2023. Selain Medco, Danone juga telah membangun PLTS dengan kapasitas 20 KWp.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, menjelaskan Pemprov Bali telah mendorong pembangunan pembangkit dengan energi terbarukan melalui Peraturan Gubernur (Pergub) No.45 tahun 2019. Dalam Pergub tersebut diatur tentang pembangunan pembangkit di Bali harus ramah lingkungan seperti PLTS, Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) hingga Pembangkit Listrik yang memanfaatkan sampah.
“Kami mendukung upaya semua pihak yang mendukung pembangunan pembangkit di Bali dalam upaya mendorong kemandirian energi Bali dengan energi bersih,” ujar Cok Ace. (C211)
Program Jelajah Green Province 2022 ini didukung oleh BNI, ASDP Indonesia Ferry, Perusahaan Gas Negara (PGN), BPJS Jamsostek Kanwil Banuspa, XL Axiata, dan Astra Isuzu.