Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Telong Elong Kirim 88.349 Kg Lobster ke Jakarta

Pembudi daya mengalami kekurangan benih sehingga jumlah produksi belum bisa ditingkatkan secara signifikan.
Ilustrasi budi daya lobster./Antara
Ilustrasi budi daya lobster./Antara

Bisnis.com, MATARAM - Kampung Lobster Telong Elong, Desa Jerowaru, Lombok Timur mengirim 88.349 kg lobster hidup dan 302 kg lobster mati ke Jakarta pada kuartal I/2022.

Kepala Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Mataram Obing Hobir As'ary mencatat sejak Januari hingga Maret 2022, Lombok mengirim lobster hidup ke Jakarta sebanyak 449 kali dan lobster mati 11 kali. Tujuan pengiriman lobster untuk memenuhi kebutuhan DKI Jakarta.

"Pengiriman saat ini hanya ke Jakarta, kalau ke kota besar lain tidak ada, aktivitas pengiriman selalu ada setiap hari," jelas Obing di kantornya, Senin (11/4/2022).

BKIPM menjamin kualitas lobster yang dikirim ke Jakarta bagus dan siap konsumsi karena sudah melalui prosedur budi daya yang dipantau kualitasnya.

"Kami di BKIPM berperan sebagai quality ansurance atau penjamin kualitasnya, termasuk pengendalian penyakit, sehingga lobster yang dikirim memang sehat dan berkualitas," kata Obing.

Obing menjelaskan pembudi daya mengalami kekurangan benih sehingga jumlah produksi belum bisa ditingkatkan secara signifikan. "Benih kurang karena pakan di lokasi juga kurang, lobster ini kan makanannya kerang-kerangan, nah di lokasi kerang itu jumlahnya tidak banyak, apalagi saat musim hujan," ujar Obing.

Kurangnya produksi benih di kampung Lobster membuat harga mahal hingga mencapai Rp26.000 per ekor. "Memang harganya tinggi, informasi di lapangan kami dapatkan harganya memang tinggi, karena kurangnya jumlah produksi dibanding kebutuhan untuk budi daya," ujar Obing.

Sebagai informasi, Kampung Lobster diresmikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sejak Maret 2022 di atas lahan seluas 42,14 hektare. Jumlah pembudi daya yang terlibat mencapai 1.762 orang yang tergabung dalam 147 kelompok pembudi daya. (K48)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper