Bisnis.com, MATARAM - Harga telur yang sempat murah di Nusa Tenggara Barat kini Rp53.000 per eggs tray (tempat telur) di pasar dari harga sebelumnya Rp44.000.
Kenaikan harga telur di sebut masih wajar setelah mengalami penurunan karena melimpahnya persediaan telur di NTB. Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PPDN) Dinas Perdagangan NTB Prihatin Haryono menjelaskan kenaikan harga telur masih terjangkau oleh konsumen.
"Kenaikan yang terjadi masih wajar karena harganya sempat anjlok yang merugikan peternak. Mungkin kenaikan harga saat ini terasa oleh konsumen karena harganya sempat anjlok di kisaran Rp36.000," jelas Haryono pada Senin (27/12/2021).
Baca Juga
Pemda NTB juga membatasi masuknya telur dari luar daerah seperti pulau Jawa untuk menjaga harga yang stabil sehingga tidak merugikan peternak telur. "Pasokan telur dari luar NTB kami coba kendalikan, karena produksi dalam negeri masih mampu memenuhi kebutuhan daerah. Jika tidak dikurangi pasokan dari luar daerah harga bisa anjlok lagi dan peternak rugi," ujar Haryono.
Haryono juga menjelaskan, NTB sempat mengalami kekurangan telur pada 2019 akibat produksi di dalam daerah anjlok. "Saat defisit telur pada 2019 kami bebas kan telur dari pulau Jawa masuk, tetapi tidak bisa selamanya seperti kondisi sekarang kami harus batasi untuk menjaga kestabilan harga," kata dia.
Selain harga telur, harga cabai rawit di NTB mulai naik di kisaran harga Rp70.000 di pasar. Kenaikan harga tersebut seiring masa panen yang telah lewat dan stok cabai tidak sebanyak masa panen. Harga minyak goreng juga terpantau masih tinggi di angka Rp21.000. (K48)