Bisnis.com, MATARAM - Gula aren Nusa Tenggara Barat masih sulit melakukan ekspor karena harga yang belum kompetitif dibandingkan dengan daerah lainnya.
Harga gula aren di NTB berkisar Rp27.000 hingga Rp30.000 per kg, harga tersebut bagi pembeli terlalu tinggi dibandingkan gula aren di daerah Jawa yang bisa dibeli dengan harga Rp18.000 per kg.
Owner King Aren, Muhammad Rizani, menjelaskan UMKM yang mengirim gula aren ke luar negeri menjelaskan tingginya harga gula aren di NTB karena harga bahan baku yang lebih tinggi.
"Harga bahan baku air nira Rp11 ribu, mahal karena karena kami bersaing dengan pengepul air nira yang menjual ke pembuat minuman keras yang berani membayar dengan harga tinggi," jelas Rizani pada Senin (15/11/2021).
Selain masalah harga, pengusaha gula aren di NTB juga kesulitan mencari pembeli atau buyer dari luar negeri. Pengusaha mendapatkan buyer jika mengikuti suatu pameran atau event nasional. "Akses ke pembeli masih sulit, kami baru mendapat jika ikut pameran," ungkap Rizani.
Terbatasnya kontainer juga menjadi kendala sulitnya ekspor gula aren, untuk mengirim pesanan buyer, harus melalui pelabuhan Tanjung Perak sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama.
Rizani menjelaskan sebenarnya dari sisi kualitas gula aren NTB lebih bagus dibanding dengan daerah lainnya di Indonesia karena diolah dengan alami tanpa campuran gula pasir. "Kami melakukan pengolahan murni, tanpa campuran bahan lain seperti gula pasir, itu juga yang membuat harga di NTB lebih tinggi," kata Rizani.
Selain mengandalkan pameran, ekspor gula aren mengandalkan jaringan pribadi seperti pengiriman ke Jerman. "Kami bisa mengirim ke Jerman karena di sana ada teman, itu pun tidak dalam jumlah besar," ungkap Rizani. (K48)