Bisnis.com, MATARAM - Aset perbankan di NTB hingga Juli 2021 Rp62,04 triliun, tumbuh 8,75 persen atau Rp4,9 triliun dibandingkan dengan Juli 2020 dengan nilai aset Rp57,05 triliun (YoY).
Pertumbuhan aset di tengah pandemi Covid-19 menunjukkan perbankan di NTB masih tumbuh positif. Aset bank konvensional pada Juli 2021 Rp44,12 triliun, tumbuh 4,83 persen dibandingkan Juli 2020 dengan nilai aset Rp42,17 triliun.
Pertumbuhan aset secara signifikan terjadi di bank syariah dengan nilai aset 15,28 triliun, tumbuh 21,85 persen dibandingkan Juli 2020 dengan nilai aset Rp12,5 triliun (YoY).
Kepala OJK NTB Rico Rinaldy menjelaskan jika tumbuhnya aset perbankan NTB ditopang oleh kredit atau pembiayaan yang mencapai Rp54 triliun, kemudian Dana Pihak Ketiga (DPK) senilai Rp37 triliun.
"Rapor perbankan di NTB, baik itu bank konvensional maupun syariah masih positif sepanjang covid-19. Kinerja kredit berjalan baik dan DPK yang juga masih tumbuh menunjukkan banyak orang menabung di tengah pandemi," jelas Rico pada Jumat (17/9/2021).
Sementara itu aset BPR di NTB juga mengalami pertumbuhan, hingga Juli 2021 nilai aset BPR Rp2,5 triliun, tumbuh 9,02 persen dibandingkan Juli 2020 dengan nilai aset Rp2,3 triliun.
"Kinerja BPR NTB cukup positif berasal dari kredit Rp1,8 triliun dan DPK Rp1,7 triliun," ujar Rico.
Terkendalinya kinerja perbankan di NTB juga terlihat dari NPL sejumlah 0,07 persen (YoY) dengan kredit bermasalah 1,52 persen atai 24.582 rekening dari total rekening 612.126 rekening kredit.
Rasio NPL di BPR turun 0,66 persen (YoY), dengan jumlah rekening 12.187 atau 10,27 persen dari total 65.692 rekening kredit.