Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petani Organik Bali Rasakan Manfaat Irigasi Teknis yang Prima

Kalau saluran airnya direhabilitasi oleh pemerintah, sangat membantu petani untuk mengatur jadwal tanam dan mengatur luas area
Ilustrasi./Antara
Ilustrasi./Antara

Bisnis.com, DENPASAR — Petani organik di Bali mulai memanfaatkan program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) Kementerian Pertanian (Kementan) yang membuat saluran air untuk lahan pertanian terjamin.

Salah seorang petani organik Ida Bagus Gede Arsana mengatakan program RJIT membuat pasokan air bagi tanaman dan lahan pertanian menjadi terjamin. Jika saluran air tidak terjamin, pasokan air untuk mengairi sawah maupun lahan pertanian akan mengalami kebocoran.

"Kalau sekarang saluran tersiernya tidak diperbaiki dan bocor di sana sini, biasanya area satu tempat 50 hektare, sulit untuk menjamin air, kadang-kadang baru sampai 35 hektare udah gak ada air, karena kenapa? Bocor, jadi sangat berbeda sekali kalau saluran airnya direhabilitasi oleh pemerintah, sangat membantu petani untuk mengatur jadwal tanam dan mengatur luas area," katanya seperti dikutip dalam rilis, Jumat (20/8/2021).

Bahkan, program RJIT tersebut, mampu membantu petani dalam meningkatkan produktivitas tanam. Kebutuhan air sangat mempengaruhi produktivitas tanaman.

"Selama ini kan kesulitannya begitu, pas padi perlu air kadang-kadang tidak sampai. Kata petani apa, lebih banyak bocor di dalam perjalanannya," sebutnya.

Selain itu, jika saluran air baik maka para petani juga bisa mengatur rencana tanam tepat waktu dan langsung melanjutkan tanam atau mengganti tanam setelah panen.

"Iya, jadi kita bisa ngaturnya dengan tepat waktu. Jadi umur tanaman misalnya padi 4,5 bulan bisa panen atau 120 hari panen, karena air ada tersedia, bisa ditanam padi lagi atau kita alihkan untuk pengairan lain. Jadi ganti nanam palawija. Jadi kita bisa ngatur, karena air ini kan sangat vital yang diperlukan petani," ungkapnya.

Kendati demikian, kata Ida Bagus Arsana, saat ini pemerintah sudah sangat mendukung para petani dari program RJIT. Karena itu, Ia meminta pemerintah agar memperhatikan kualitas bahan pembuatan saluran tersebut.

"Bahan kualitas pembuatan saluran tersier itu harus yang wajar, artinya umur ekonomisnya dirasakan oleh petani dalam waktu yang panjang, kadang-kadang baru dipakai 3 tahun sampai 4 tahun udah jebol retak, bolong di sana sini, nah itu yang merugikan petani, jadi untuk umur ekonomisnya kalau semakin panjang itu akan meringankan beban buat petani," tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan kebutuhan air sangat diperlukan, khususnya untuk mendukung budi daya pertanian.

Syahrul menekankan pentingnya manajemen air guna mendukung produktivitas petani. Dalam pertanian, pasokan air harus selalu tersedia.

Kementerian Pertanian mendukung hal tersebut dengan kegiatan RJIT untuk memastikan pasokan air akan sampai ke lahan-lahan persawahan petani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper