Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

7.000 Peserta Forum Internasional Dijadwalkan Hadir di Bali

Forum dua tahunan yang dibentuk oleh United Nations Office For Disaster Risk Reduction (UNDRR) akan menjadi peluang bagi Bali untuk melakukan pemulihan ekonomi.
Wisatawan mengunjungi kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park di Badung, Bali, Sabtu (30/1/2021)./Antara-Naufal Fikri Yusuf
Wisatawan mengunjungi kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park di Badung, Bali, Sabtu (30/1/2021)./Antara-Naufal Fikri Yusuf

Bisnis.com, DENPASAR — Bali akan menjadi tuan rumah Global Platform Distraction Reduction (GPDRR) pada Mei 2022 nanti.

Forum dua tahunan yang dibentuk oleh United Nations Office For Disaster Risk Reduction (UNDRR) akan menjadi peluang bagi Bali untuk melakukan pemulihan ekonomi.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal (Letjen) TNI Ganip Warsito mengatakan forum tersebut rencananya akan dihadiri oleh 193 negara dan menjadi forum besar yang dihadiri kurang lebih 5.000 sampai 7.000 peserta. Bali pun harus bekerja keras untuk memastikan kasus Covid-19 ditekan sehingga tetap dipercaya menjadi lokasi penyelenggaraan forum tersebut.

"Kita harus bekerja keras, bergotong royong, bersama-sama menajdikan Bali kembali zero kasus supaya dapatkan keyakinan kepercayaan karena ini menyangkut kepercayaan negara kita, Bali di mata dunia jadi tujaun wisata dan sentral dari warga negara asing yang ingin berlibur dan berwisata," katanya, Kamis (19/8/2021).

7.000 Peserta Forum Internasional Dijadwalkan Hadir di Bali

Situasi Covid-19 di Bali per 18 Agustus 2021./Kemenkes

Ganip Warsito mengakui adanya pandemi dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) telah berdampak pada pariwisata. Namun, pencegahan penularan Covid-19 harus diperketat. Pemerintah pun telah menyusun roadmap untuk mengatasi hal tersebut.

Ke depannya, Indonesia tidak akan bisa sepenuhnya menghapus Covid-19 dalam waktu singkat. Penanganan Covid-19 akan berubah menjadi pengendalian.

Seperti halnya Bali, meskipun cakupan vaksinasi sudah tinggi, tetapi angka kasus masih besar. Evaluasi perlu dilakukan, salah satunya dengan menerapkan isolasi terpusat bagi penderita Covid-19.

"Kita harus ubah penanganan jadi pengendalian, mengubah pandemi menjadi endemi," sebutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper