Bisnis.com, DENPASAR - Pemerintah Provinsi Bali mengklaim ketersediaan oksigen untuk pasien Covid-19 masih cukup untuk memenuhi kebutuhan harian yang mencapai 50 ton.
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan bahwa Pulau Dewata mendapatkan prioritas dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) serta Menteri Kesehatan untuk mendapatkan oksigen sesuai dengan kebutuhan. Sehingga sampai saat ini kebutuhan oksigen di Bali dapat dipenuhi tepat waktu.
"Jadi dalam konteks ketersediaan oksigen kami masih bisa jalankan dan kelola dengan baik,” kata dia dalam siaran tertulis, Senin (26/7/2021).
Ke depannya, Bali tengah menyiapkan satu generator untuk pembuatan oksigen, serta ditambah dengan konsentrator. Kemudian dilakukan juga pengiriman tabung yang nantinya keseluruhan alat tersebut bisa digunakan untuk memproses tabung oksigen.
Selanjutnya, pada Agustus 2021, Bali juga akan menerima bantuan dari pihak ketiga generator yang memproduksi oksigen, sehingga nantinya oksigen bisa diproduksi sendiri.
“Kejadian pandemi ini membuat kita belajar untuk bisa memproduksi sendiri dan tidak tergantung pada pihak luar,” tuturnya.
Baca Juga
Dihubungi secara terpisah, Kadis Kesehatan Bali I Ketut Suarjaya menambahkan bahwa saat ini kebutuhan oksigen di Bali mencapai 50 ton per hari. Distribusi untuk memenuhi kebutuhan tersebut sudah terkendali karena lancarnya pasokan dari Jawa Timur yang mencapai 20 ton sampai 24 ton per hari.
"Mulai saat ini ketersediaan oksigen untuk Bali sudah mulai terkendali dengan lancarnya pasokan," jelas Suarjaya.
Sementara itu, mengenai tingkat Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di Bali berada di angka 75 persen atau masih tersedia 25 persen. Sedangkan khusus untuk pasien yang dirawat ICU huniannya mencapai 70 persen.
“Kami sudah mengantisipasi kebutuhan tempat tidur baik yang biasa maupun ICU dengan menambah fasilitas di RS yang memungkinkan untuk itu yakni RS Bali Mandara, RS Sanglah, RS Udayana dan beberapa RSUD lain,” tuturnya.