Bisnis.com, DENPASAR - Penggunaan sistem pembayaran nontunai dengan QRIS di Bali meningkat 5,1 persen atau 217.936 merchant pada Mei 2021 dibandingkan dengan bulan sebelumnya (MtM).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Bali Trisno Nugroho mengatakan transaksi pembayaran secara nontunai menjadi pilihan masyarakat di tengah pandemi. Hal ini sebagai upaya untuk menjalankan protokol kesehatan, tanpa adanya kontak langsung dan mencegah penyebaran Covid-19.
"Adanya program CHSE yakni Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability menjadikan masyarakat lebih peduli dengan kesehatan di tengah pandemi," kata dia kepada Bisnis, Kamis, (20/5/2021)
Berdasarkan data Bank Indonesia hingga 11 Mei 2021 jumlah merchant Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Pulau Dewata mencapai 217.936. Jumlah pengguna terbanyak di Kota Denpasar 106.267 merchant atau 49 persen dibandingkan dengan delapan Kabupaten lainnya. Sedangkan terandah berada di Kabupaten Bangli sebanyak 1.987 merchant atau satu persen.
"Jumlah ini menjadikan Bali menempati posisi ke-7 di Indonesia yang memiliki merchant QRIS terbanyak. Targetnya tahun ini bisa sampai 350.000 merchant," tambahnya.
Menurut Trisno, transaksi pembayaran secara nontunai dengan QRIS dapat dilakukan dengan lebih cepat, mudah, murah, dan aman terutama di tengah pandemi seperti saat ini. Selain itu, sistem pembayaran ini juga dapat dilakukan pada segala bidang usaha, mulai dari hotel, restoran, pusat oleh-oleh, hingga pasar tradisional.