Bisnis.com, DENPASAR - Daya beli masyarakat Bali untuk pembelian kendaraan pribadi menurun yang terlihat dari anjloknya penyaluran kredit kendaraan bermotor (KKB).
Berdasarkan data Bank Indonesia, penyaluran KKB di Bali pada akhir 2020 mengalami kontraksi sebesar 25,35% secara tahunan (year on year/YoY). Berbeda dibandingkan dengan realisasi 2019 yang tercatat masih bisa tumbuh sebesar 8,23% YoY.
Apabila dilihat secara kuartalan, penyaluran KKB mengalami penurunan yang jauh lebih dalam. Misalnya, pada kuartal I/2021, penyaluran KKB masih bisa tumbuh 9,18 persen YoY, kemudian menjadi sebesar minus 2,06 persen YoY, pada kuartal III/2021 menjadi minus 13,10 persen YoY, dan minus 25,35 persen YoY pada kuartal IV/2021 .
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mengatakan penurunan pertumbuhan KKB secara umum bersumber dari KKB roda empat atau mobil dan dua atau sepeda motor. Penurunan kredit KKB ini diperkirakan sebagai dampak menurunnya daya beli masyarakat yang menyebabkan penurunan pembelian barang tahan lama, di antaranya kendaraan pribadi.
"Penyaluran KKB mengalami terkontraksi yang lebih dalam di kuartal IV/2020," katanya, Jumat (16/4/2021).
Meskipun menurun, kualitas kredit KKB masih terjaga di bawah threshold 5%. Pada kuartal IV 2020, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) KKB tercatat sebesar 2,00%, menurun dari periode sebelumnya yang sebesar 2,67%.
Baca Juga
Trisno mengatakan, menurunnya NPL KKB pada kuartal IV/2020 terutama bersumber dari turunnya NPL KKB roda empat. Pada kuartal IV/2020, NPL KKB roda empat tercatat sebesar 1,90%, turun dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 2,41%.
Sementara itu, NPL KKB roda dua tercatat sebesar 3,02%, juga lebih rendah dari periode sebelumnya yang sebesar 4,70%. "Namun, NPL roda dua tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan NPL di 2019 yang tercatat sebesar 0,59%," sebutnya.