Bisnis.com, DENPASAR - Pelaku industri ritel di Bali sejak dua bulan lalu telah menyiapkan produk yang dibutuhkan saat Hari Raya Galungan dan Kuningan pada pertengahan April 2021.
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Bali AAG Agra Putra mengatakan momen Galungan dan Kuningan kali ini berdekatan dengan Hari Raya Suci Ramadan dan selesainya pelaksanaan ujian sekolah.
Diharapkan dengan momentum tersebut ada peningkatan penjualan baik di sektor FMCG/Groceries maupun departement store.
"Menjelang Galungan, di modern retail biasanya persiapan ini sudah dilakukan sejak dua bulan sebelum hari H, khususnya untuk produk yang dibutuhkan saat upacara seperti buah hingga fashion," kata dia kepada Bisnis, Senin, (5/4/2021).
Menurutnya, ada potensi pertumbuhan yang positif pada sektor ritel sekitar 10 - 15 persen, jika dibandingkan akhir bulan lalu atau Q1 2021. Walaupun mungkin pertumbuhannya masih minus secara YoY.
Kemudian, melihat dari sisi daya beli masyarakat, pada Q1 2021 versus Q4 2020 (QtQ) terjadi pertumbuhan -15 persen sampai -10 persen (minus 10 persen), dan kondisi Q1 2021 vs Q1 2020 (YoY) mengalami -55 persen hingga -45 persen.
Baca Juga
Data tersebut, sambungnya, pada Q1 belum menunjukkan keadaan cukup baik. Hal ini diperkirakan karena daya beli masyarakat masih rendah, diikuti dengan kenaikan harga beberapa komoditas barang.
Oleh karena itu, pihaknya menaruh harapan terjadi perbaikan daya beli masyarakat pada momen Q2.
Optimisme positif juga semakin terbentuk jika pekerja di sektor ritel segera mendapatkan vaksin Covid-19. Hal ini dapat memberikan jaminan keamanan untuk melayani masyarakat. Terlebih lagi, sektor retail merupakan pendukung dari sektor pariwisata.
"Untuk itu kami berharap pemerintah bisa melakukan percepatan eksekusi vaksinasi di sektor retail baik di toko swalayan (modern retail) maupun di pasar rakyat," tambahnya.