Bisnis.com, MATARAM - Harga cabai rawit di Nusa Tenggara Barat masih tergolong tinggi menjelang bulan suci Ramadhan 2021.
Dinas Perdagangan NTB mencatat harga cabai dipasaran masih di angka Rp120.000.
Kepala Dinas Perdagangan NTB Fathurrahman menjelaskan walaupun harga cabai masih ditinggi di pasar, harga tersebut perlahan mulai turun. "Kemarin harganya sempat Rp140.000, sekarang sudah turun dikisaran Rp120.000," jelas Fathurrahman kepada Bisnis pada Senin (29/3/2021).
Pemerintah mengupayakan penurunan harga cabai melalui pasar murah yang akan digelar menjelang Ramadan. "Kami masih koordinasikan, kami mendapat informasi di Bima ada harga cabai setelah penen dibawah Rp100.000, semoga itu nanti kami bisa jual di pasar murah," ungkapnya.
Selain harga cabai, harga bahan pokok di NTB belum ada kenaikan menjelang bulan puasa. Fathurrahman optimistis tidak ada lonjakan harga karena tersedianya bahan pokok yang cukup.
"Kalau seperti beras, gula, telur ayam, daging ayam tidak ada kenaikan harga. Biasanya yang naik menjelang ramadhan daging ayam dan telur, tapi kami sudah cek ketersediaan di peternak masih cukup, jadi kami prediksi tidak akan naik," ujar Fathurrahman.
Baca Juga
Pemerintah siap melakukan intervensi pasar jika terjadi kenaikan harga bahan pokok. "Kami siap intervensi pasar jika terjadi lonjakan harga, baik itu melalui operasi pasar maupun pasar murah," ungkapnya.
Data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kemendag, harga beras premium di NTB berkisar diangka Rp11.000, harga gula Rp12.800. Cabai rawit sempat berada diharga Rp125.000, naik kembali menjadi Rp130.000.(K48)