Bisnis.com, DENPASAR — Pemerintah pusat berharap Bali tidak hanya mengandalkan sektor pariwisata untuk mendorong pemulihan ekonomi. Bali diharapkan mulai memanfaatkan peluang di sektor pertanian, kelautan, maupun industri lainnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mencontohkan Jembrana, salah satu kabupaten di bali, yang memiliki hasil produksi udang dengan kualitas tinggi. Peluang-peluang tersebut diharapkan mendorong pemulihan ekonomi Bali.
Lebih lanjut, Luhut mengharapkan perbankan mulai melirik UMKM-UMKM di Bali yang potensial untuk mendapatkan pembiayaan. Perbankan juga dinilai sedang menimbang kemungkinan hapus buku atas kredit-kredit UMKM yang terdampak Covid-19.
"Di Bali ini, jangan hanya turis saja, jadi masalah pertanian, kelautan, dan industri juga harus dimainkan. Misalnya Jembrana dia punya udang bagus," katanya, Jumat (26/3/2021).
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo Dhani mengatakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) sedang mempertimbangkan pemberian fasilitas khusus untuk masyarakat Bali. Sektor pariwisata di Bali sedang dipertimbangkan untuk mendapatkan penjaminan atas tambahan kredit modal kerja.
"Kita pertimbangkan kondisi utang masa lalu [calon debitur] terdampak Covid-19," sebutnya.
Baca Juga
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan selama ini 54 persen perekonomian Bali bergantung pada sektor pariwisata. Adanya pandemi Covid-19 membuat perekonomian bali tumbuh minus 9,31 persen YoY pada 2020 lalu.
Menurutnya, tidak ada cara lain dalam mendorong pemulihan ekonomi Bali dalam jangka pendek selain melalui sektor pariwisata. Sementara itu, pariwisata baru bisa pulih jika pandemi Covid-19 bisa segera diatasi.
Menurutnya, saat ini kasus pandemi Covid-19 di Bali masih cukup dinamis. Protokol kesehatan di Bali juga harus diperketat dan vaksinasi dipercepat.
"Bali diprioritaskan vaksinasi, Bali itu 3 juta [jumlah penduduk] kami mohon divaksin dan paling lambat 2,5 juta bisa divaksin pada Juli sehingga arahan presiden Juli itu [pariwisata] dibuka secara bertahap dan terbatas untuk wisman bisa dimulai," sebutnya.