Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usaha Kuliner Jadi Pilihan Bisnis Masyarakat Terdampak Covid-19 di Denpasar

Program ini sudah dua kali dilaksanakan, yakni pada akhir Desember 2020 dengan peserta 2.217 orang, dan telah memperoleh pendanaan masing-masing Rp1 Juta.
Kegiatan pendampingan peserta Pandemic Incubation Program yang dilaksanakan secara daring./Istimewa.
Kegiatan pendampingan peserta Pandemic Incubation Program yang dilaksanakan secara daring./Istimewa.

Bisnis.com, DENPASAR - Pandemic Incubation Program mendapati 1.206 orang atau 46 persen dari 2.614 masyarakat terdampak Covid-19 di Kota Denpasar Bali memilih untuk mulai menjalankan bisnis kuliner.

Kepala Dinas Pariwisata Denpasar MA Dezire Mulyani mengatakan dalam Pandemic Incubation Program (PIP) masyarakat lebih memilih industri kuliner karena cenderung cepat berkembang dan perputaran dana yang lebih mudah dibandingkan bidang usaha lainnya. Disusul usaha perdagangan atau reseller 775 orang (29,6 persen), lalu usaha jasa 189 orang (7,2 persen), dan fesyen 159 orang (6,1 persen).

"Diharapkan program ini akan mampu membantu masyarakat di tengah pandemi, dan mulai berpikir untuk menjalankan usaha sendiri tanpa harus bergantung pada sektor pariwisata," kata dia, Kamis (24/3/2021).

Sementara itu, terkait pilihan terbanyak kedua pada sektor perdagangan atau reseller dianggap memiliki kelebihan tersendiri. Sebab dengan menjadi reseller atau penjual kembali tidak membutuhkan modal besar. Bahkan biasanya tidak perlu membeli produk yang akan dijual melainkan cukup bekerjasama dengan pemilik produk untuk bisa dipasarkan.

"Reseller yang dilakukan secara daring juga bisa memberikan kemudahan dan jangkauan pasar secara lebih luas sehingga keuntungan yang didapat juga bisa lebih besar," jelas dia.

Lebih lanjut, program ini sudah dua kali dilaksanakan, yakni pada akhir Desember 2020 dengan peserta 2.217 orang, dan telah memperoleh pendanaan masing-masing Rp1 Juta. Pada tahun ini, dari 8.100 orang yang mendaftarkan diri hanya 3.571 orang dinyatakan lolos seleksi, dan 2.614 orang yang datang untuk mengikuti pendampingan selama tiga bulan.

"Pada akhir sesi pendampingan, dari 2.614 orang akan dipilih 1.680 orang yang akan mendapatkan bantuan untuk memulai usaha senilai Rp1,5 Juta," tambahnya.

Menurutnya, dalam hal pendampingan ini Pemkot bekerjasama dengan STMIK Primakara sebagai perguruan tinggi yang ikut mengkoordinasi 14 inkubator bisnis di seluruh Denpasar.

Ketua STMIK Primakara Made Artana menuturkan pada pemantauan PIP tahap satu, dari 2.217 orang hanya 678 orang yang mengikuti pendampingan, dan hingga saat ini 200 orang telah menunjukan hasil atau omzet dari usaha yang dijalaninya.

"Angka keberhasilan yang mencapai 10 persen ini sudah cukup bagus, bahkan di awal target kami hanya 5 persen. Karena bagi yang belum menampakkan hasil bukan berarti usahanya tidak berjalan," tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper