Bisnis.com, DENPASAR - Denpasar mengalami deflasi hingga 0,20 persen pada Februari 2021, berbanding terbalik dengan kondisi bulan sebelumnya yang mencatat inflasi 0,77 persen.
Deflasi Denpasar ditunjukkan dengan penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,02 pada Januari 2021 menjadi 104,81 pada Februari 2021.
Kepala Badan Pusa Statistik (BPS) Bali Hanif Yahya mengatakan komoditas yang tercatat memberikan andil atau sumbangan deflasi pada Februari 2021 antara lain, daging ayam ras, tarif angkutan udara, jeruk, tomat, emas perhiasan, bawang merah, canang sari, popok bayi sekali pakai, mainan anak, dan mangga.
Sementara itu, komoditas yang tercatat mengalami peningkatan harga atau menahan laju deflasi di Denpasar pada 2021 adalah daging babi, cabai merah, cabai rawit, bayam, sawi hijau, martabak, telur ayam ras, ikan tongkol, tempe, dan mobil.
"10 komoditas penyumbang deflasi di Denpasar bervariasi dari kelompok-kelompok tertentu," katanya dalam live streaming, Senin (1/3/2021).
Jika diurai menurut penyumbangnya, deflasi Kota Denpasar pada Februari 2021 disumbang masing-masing oleh kelompok transportasi sebesar minus 0,0822 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar minus 0,0590 persen, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar minus 0,0392 persen.
Baca Juga
Selain itu, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga mencatat minus 0,0240 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar minus 0,0118 persen, dan kelompok pakaian dan alas kaki sebesar minus 0,0104 persen.
Di sisi lain, kelompok pengeluaran yang menahan laju deflasi yaitu penyediaan makanan dan minuman/restoran yang memberi sumbangan positif sebesar 0,0181 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,0018 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,0016 persen.
"Sementara, kelompok kesehatan dan kelompok pendidikan tercatat tidak memberikan sumbangan terhadap deflasi Kota Denpasar pada Februari 2021," sebutnya.