Bisnis.com, DENPASAR - Produsen motor listrik PT Wika Industri Manufaktur menginvestasikan Rp75 miliar untuk pembangunan industri kendaraan listrik di Kabupaten Jembrana yang merupakan program kerja sama dengan Perusahaan Daerah Bali sebagai pemilik lahan.
Direktur Keuangan PT Wika Industri Manufaktur (WIMA) Trihari Agus Riyanto mengatakan nilai investasi awal pengembangan industri kendaraan listrik di Pulau Dewata mencapai Rp50 miliar - Rp70 miliar. Pihaknya menargetkan pada kuartal IV/2021 telah diproduksi 2.000 unit motor listrik berbasis baterai untuk memenuhi kebutuhan pasar di Bali.
Menurutnya, kapasitas produksi sepeda motor listrik merk Gesits dapat mencapai 50.000 unit/tahunnya. Namun karena baru tahap awal pengembangan di Pulau ini, sehingga target produksi hanya 2.000 unit di akhir tahun.
Selain itu, pihaknya juga optimistis dengan pangsa pasar di Bali karena 3 juta orang penduduknya menggunakan kendaraan konvensional.
"Pihak kami optimistis dengan terbukanya market besar di Bali," tuturnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (23/2/2021).
Dia menuturkan bahwa motor listrik ini akan dipasarkan dengan harga Rp27,5 Juta di Bali atau setara dengan harga per unit di Jakarta. Adapun untuk sekali pengisian baterai penuh, akan mampu menempuh jarak 50 Km. Sehingga pihaknya menyebutkan penggunaan kendaraan listrik 70 persen lebih efisien dibandingkan kendaraan konvensional.
Baca Juga
"Yang tidak kalah pentingnya kendaraan ini zero emisi, dan minim perawatan," tambahnya.
Ketua Umum Pengprov Ikatan Motor Indonesia Bali Nyoman Seniweca menuturkan kendaraan listrik mampu menjadi sektor penunjang pariwisata yang merupakan penopang ekonomi masyarakat di Bali.
Terlebih lagi, lanjutnya, jika melihat listrik sebagai energi bersih lingkungan dan Bali sebagai daerah Pariwisata utama Indonesia dan Dunia, semestinya Motor Listrik menjadi pilihan yang patut untuk dicoba.
"Kan diharapkan Bali menjadi tujuan wisata Dunia karena transportasinya mendukung energi bersih bagi lingkungan," kata dia.