Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SPAM Ayung I Bakal Digarap Dengan Skema KPBU

Proyek SPAM Ayung I akan dilaksanakan melalui mekanisme Prakarsa Badan Usaha (Unsolicited) sehingga dapat memberikan manfaat serta mendukung program percepatan Pemerintah Bali dalam penyediaan sistem air minum bagi Kawasan Strategis Bali Selatan yakni Sarbagita.
Air bersih./JIBI
Air bersih./JIBI

Bisnis.com, DENPASAR — Pengerjaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Ayung I untuk mendukung pelayanan air minum di Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan akan digarap dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra mengatakan SPAM Ayung I merupakan rangkaian dari Proyek Strategis Nasional untuk memenuhi kebutuhan air minum yang dialokasikan sebesar 1.750 liter per detik. Penyediaan air minum dari SPAM Ayung akan memasok kebutuhan masyarakat di Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita). Sumber air baku SPAM Ayung 1 akan diambil dari Waduk Sidan.

Menurutnya, proyek SPAM Ayung I akan dilaksanakan melalui mekanisme Prakarsa Badan Usaha (Unsolicited) sehingga dapat memberikan manfaat serta mendukung program percepatan Pemerintah Bali dalam penyediaan sistem air minum bagi Kawasan Strategis Bali Selatan yakni Sarbagita.

"Apalagi, Kawasan Sarbagita merupakan daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan penduduk tertinggi di Bali," katanya seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis (18/2/2021).

Adapun kebutuhan air pada 2020 untuk seluruh Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan mencapai 4.936,33 liter/detik. Proyeksi hingga 2040, kebutuhan untuk keempat Kabupaten dan Kota tersebut mencapai 8.452 liter/detik, atau setara dengan 65% total kebutuhan air bersih Bali pada tahun tersebut.

Kapasitas penyediaan air bersih yang saat ini dimiliki Bali dinilai tidak dapat memenuhi kebutuhan hingga 2040, sehingga dibutuhkan perencanaan pembangunan infrastruktur.

"Aktivitas domestic (rumah tangga) dan non domestic di Kawasan Sarbagita yang sangat tinggi menyebabkan kebutuhan terhadap air bersih dalam jumlah yang besar," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper