Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebanyak 3.039 Orang Nakes di Bali Batal Menerima Vaksin Covid-19

Tidak semua bisa divaksin 100 persen, karena ada penyebab tertentu.
Kemasan vaksin Covid-19 diperlihatkan di Command Center serta Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) PT Bio Farma (Persero), Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/1/2021)./Bisnis-Rachman
Kemasan vaksin Covid-19 diperlihatkan di Command Center serta Sistem Manajemen Distribusi Vaksin (SMDV) PT Bio Farma (Persero), Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/1/2021)./Bisnis-Rachman

Bisnis.com, DENPASAR - Sebanyak 3.039 orang Tenaga Kesehatan di Bali batal menerima vaksin Sinovac karena tidak lolos uji screening awal serta mengidap penyakit bawaan atau komorbid.

Sedangkan 2.418 orang lainnya tertunda untuk divaksinasi karena berbagai faktor seperti sedang hamil dan memiliki hipertensi.

Kadis Dinas Kesehatan Bali Ketut Suarjaya mengatakan vaksinasi tahap pertama yang dimulai pada pertengahan Januari lalu telah diberikan kepada 91 persen Nakes, kemudian sisanya masih diupayakan agar mendapatkan vaksin Covid-19.

"Namun memang tidak semua bisa divaksin 100 persen, karena ada penyebab tertentu," tuturnya kepada Bisnis, Senin (15/2/2021).

Sementara itu, sambungnya, untuk vaksin tahap kedua yang diperuntukan bagi pelayanan publik seperti TNI-Polri, Wartawan, Petugas Bandara, dan Petugas Pelabuhan pada akhir Februari 2021.

Menurut Suarjaya, saat ini jumlah vaksin yang tersedia sebanyak 76.320 dosis, sedangkan berdasarkan informasi yang diperoleh pada Rabu, (17/2) vaksin jenis Sinovac akan datang lagi ke Bali untuk mencukupi kebutuhan yang ada.

"Vaksin yang akan datang belum tahu berapa jumlahnya, masih menunggu informasi lebih lanjut," tambahnya.

Pada saat ini jumlah kasus Covid-19 di Pulau Dewata secara kumulatif telah mencapai 30.699 orang, pasien sembuh sebanyak 27.108 orang, dan meninggal dunia 818 orang. Untuk kasus aktif sebanyak 2.773 orang atau 9,03 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper