Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelaku Usaha dan Destinasi Wisata di Bali Didorong Terapkan Sistem Pembayaran Nontunai QRIS

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mencatat hingga 17 Juli 2020 sebanyak 108.573 merchant atau pelaku usaha di Pulau Dewata telah menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dalam bertransaksi.
Ilustrasi - Petugas Bank Indonesia (BI) Tegal mempraktekkan cara melakukan pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik dan mobile banking saat peluncuran dan implementasi QR Code Indonesian Standard (QRIS) untuk desa wisata di Pasar Slumpring, Desa Cempaka, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (16/2/2019). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Ilustrasi - Petugas Bank Indonesia (BI) Tegal mempraktekkan cara melakukan pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik dan mobile banking saat peluncuran dan implementasi QR Code Indonesian Standard (QRIS) untuk desa wisata di Pasar Slumpring, Desa Cempaka, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (16/2/2019). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah upaya untuk membuka kembali aktivitas pariwisata di Bali, Bank Indonesia mendorong agar pelaku usaha dan destinasi wisata di daerah tersebut segera mengimplementasikan sistem pembayaran digital.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mencatat hingga 17 Juli 2020 sebanyak 108.573 merchant atau pelaku usaha di Pulau Dewata telah menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dalam bertransaksi.

Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho saat menyampaikan sambutan dalam acara "Penerapan Tatanan Kehidupan Era Baru dan Digitalisasi Monkey Forest Berbasis QRIS" di Gianyar, Sabtu (25/7/2020).

“Jumlah merchant yang telah menggunakan QRIS per 17 Juli 2020 yang telah mencapai 108.573 merchant, meningkat sebesar 314 persen dibandingkan dengan awal tahun 2020 yang hanya sebanyak 25.483 merchant,” katanya. 

Dari angka tersebut, lanjut dia, sebaran di Kabupaten Gianyar masih sekitar 8,1 persen atau sebanyak 8.797 outlet, sedangkan mayoritas merchant pengguna QRIS itu ada di Kota Denpasar.

“Kami yakin setelah implementasi digitalisasi di Monkey Forest ini, akan semakin mendorong percepatan dan perluasan implementasi penggunaan QRIS di Bali dan khususnya di Kabupaten Gianyar,” ujarnya pada acara yang juga dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster dan Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati itu.

Dipilihnya Monkey Forest Ubud untuk implementasi penggunaan QRIS sangat tepat karena merupakan salah satu destinasi wisata favorit bagi wisatawan domestik dan internasional.

Terlebih lagi, lokasinya yang strategis di Ubud sebagai kawasan yang sudah populer sebagai episentrum budaya dan wisata alam menjadikan Monkey Forest ini sebagai tujuan yang tidak mungkin dilewatkan oleh wisatawan saat berkunjung ke Bali.

Trisno menambahkan, penerapan tatanan kehidupan era baru di tengah pandemi Covid-19 ini tidak hanya mengedapankan pada protokol kesehatan berupa pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak, tetapi juga harus mencakup kegiatan penyelesaian transaksi pembayaran secara non tunai atau berbasis digital yang antara lain dengan menggunakan QRIS.

"Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Bank Indonesia menjadi salah satu solusi alat pembayaran digital yang dapat diaplikasikan di semua sektor khususnya sektor pariwisata yang menuntut semuanya harus serba cepat, mudah, murah, dan aman," katanya.

Selain itu, QRIS sebagai kanal pembayaran juga menjadi solusi untuk membangkitkan sektor pariwisata dalam tatanan kehidupan baru karena mendukung faktor kebersihan, kesehatan dan keamanan yang meminimalkan kontak fisik dalam bertransaksi.

Di Monkey Forest Ubud tidak hanya sudah menyediakan sarana dan prasarana protokol kesehatan tetapi juga telah mempersiapkan cara bertransaksi secara digital yaitu menggunakan QRIS seperti pembelian tiket masuk hingga penjualan pupuk hasil pengolahan sampah yang ada di area Monkey Forest.

“Saya berharap penggunaan QRIS ini ke depan dapat semakin diperluas hingga destinasi-destinasi wisata lainnya di Ubud. Kami berharap dengan dioptimalkannya penggunaan QRIS selain mampu mencegah risiko penularan virus juga mampu mendukung kegiatan ekonomi masyarakat Ubud Gianyar khususnya Desa Padangtegal,” kata Trisno.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ropesta Sitorus
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper