Bisnis.com, DENPASAR — Digiasia Bios, sebuah perusahaan teknologi finansial dan industri digital, menggandeng bank pembangunan daerah dan bank perkreditan rakyat untuk meningkatkan inklusi keuangan.
Hermansjah Haryono, CEO Digiasia Bios mengatakan saat ini hanya sekitar 49% masyarakat Indonesia yang mempunyai akses ke perbankan.
“Dengan menggandeng BPD dan BPR kami yakin bisa meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia,” katanya, Jumat (23/8/2019).
Digiasia Bios telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan BPD Nusa Tenggara Timur, BPDNet, dan BPR Kanti pada acara Digital Banking and Fintech Ecosystem Gathering yang diadakan di Bali.
Kata dia penandatanganan nota kesepahaman itu merupakan langkah awal dan kami akan membahas teknis detailnya yang akan segera dirangkumkan dalam perjanjian kerja sama.
“Kami akan fokus di uang elektronik baik card based atau server based, peer to peer lending, dan juga remitansi,” katanya.
Hermansjah menambahkan teknologi finansial dan perbankan perlu bahu-membahu agar dapat memberikan layanan keuangan yang maksimal untuk masyarakat.
Ia berharap dengan adanya kerja sama tersebut dapat mendorong inklusi keuangan di Indonesia.
Digiasia Bios memiliki misi agar layanan keuangan di Indonesia dapat dinikmati setiap orang dan seluruh warga Indonesia dapat menjadi bagian dari masyarakat nontunai, baik melalui pembayaran digital, pinjaman P2P atau pengiriman uang dalam satu aplikasi.