Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KFC Bertahap Ganti Kantong Plastik dengan Tas Kertas

Restoran cepat saji KFC Indonesia mengganti kantong plastik dengan tas kertas secara bertahap dimulai dari 35 gerai yang berada di Bali, Jambi, dan Kalimantan Selatan.
General Manager Marketing PT Fast Food Indonesia Tbk Hendra Yuniarto dan Pengagas Komunitas Divers Clean Action Swietenia Puspa Lestari.
General Manager Marketing PT Fast Food Indonesia Tbk Hendra Yuniarto dan Pengagas Komunitas Divers Clean Action Swietenia Puspa Lestari.

Bisnis.com, DENPASAR—Restoran cepat saji KFC Indonesia mengganti kantong plastik dengan tas kertas secara bertahap dimulai dari 35 gerai yang berada di Bali, Jambi, dan Kalimantan Selatan.

General Manager Marketing PT Fast Food Indonesia Tbk Hendra Yuniarto mengatakan aksi itu serentak dilakukan saat memperingati Hari Tanpa Kantong Plastik Sedunia, 3 Juli 2019.

“Kebijakan ini juga merupakan komitmen dan dukungan KFC terhadap program pemerintah, termasuk kebijakan Pemprov Bali tentang pengurangan pemakaian kantong plastik sekali pakai,” katanya, Jumat (5/7/2019).

Menurut Hendra setiap tahun KFC menganggarkan Rp5 miliar untuk kantong plastik, sedangkan untuk tas kertas harganya 650% lebih mahal.

Ia menjelaskan biaya untuk tas kertas tersebut tidak dibebankan kepada konsumen melainkan ditanggung perusahaan sebagai kontribusi untuk menjaga lingkungan dari pencemaran.

Pengurangan terhadap pemakaian bahan plastik sebelumnya diterapkan dengan tidak disediakan lagi sedotan plastik untuk minuman.

Dukungan terhadap kebijakan Gubernur Bali untuk pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai yang diatur melalui Pergub No 97 tahun 2018 juga akan diterapkan di sekitar 700 gerai di seluruh Indonesia hingga akhir 2019.

Hendra menambahkan KFC Indonesia akan memperluas wilayah gerakan tanpa kantong plastik ini dengan mengajak konsumen selalu membawa tas kantong sendiri saat membeli produk makanan siap saji ini.

Pengagas Komunitas Divers Clean Action Swietenia Puspa Lestari mengatakan pada 2017 melakukan ekspedisi keliling Bali bersama tim yang diinisiasi Make a Change World dan Bye Bye Plastic Bag memperoleh data 1 partikel mikroplastik per 300 hingga 3.300 liter di seputar lautan Bali dan sampah plastik sekali pakai antara 30.50%-74.89%. 

Kondisi tersebut menunjukkan tingginya jumlah sampah plastik di Bali, yang berpotensi merusak alam Bali. Bahkan di salah satu pantai dekat Pulau Menjangan, Bali ditemukan endapan sampah plastik sekitar 15 cm bercampur lumpur di kawaan hutan bakau.

Swietenia mengutip data Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bahwa Bali menghasilkan 3.039 ton sampah per hari dengan 13,92% (423,141 ton) di antaranya adalah sampah plastik. 

Dari seluruh sampah yang dihasilkan setiap harinya, 52% tidak tertangani dengan baik, sehingga sejumlah 2.200 ton per hari sampah mencemari lingkungan termasuk pantai dan laut yang sebagain besar tidak tertangani adalah sampah plastik sekali pakai


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper