Bisnis.com, LOMBOK TENGAH -- Presiden Joko Widodo mengapresiasi perkembangan kawasan ekonomi khusus Mandalika. Jokowi optimistis dengan progres pembangunan saat ini, event berskala besar seperti MotoGP bisa terlaksana sesuai target di tahun 2021.
"Saya ingin melihat progress, perkembangan Mandalika. Perkembangannya bagus. Bandara sudah (diperbesar), jalan sudah penetapan lokasinya. Sehingga kita harapkan konstruksi selesai paling lambat Januari 2020," ujar Jokowi di kawasan Kuta, Mandalika, Jumat (17/5/2019).
Jokowi didampingi Gubernur NTB Zulkieflimansyah meninjau sejumlah fasilitas yang dimiliki kawasan yang digadang sebagai Bali baru tersebut.
Diantaranya fasilitas kamar mandi, bay watch atau Bale Wisata, serta melihat denah pembangunan jalan By Pass yang akan dibangun dari Bandara Internasional Lombok menuju KEK Mandalika.
Jokowi menargetkan dengan adanya sirkuit MotoGP tersebut bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru yang secara agregat bisa memberikan dukungan untuk meningkatkan ekonomi secara nasional.
Terkait persiapan pembangunan street circuit Mandalika ini, sudah dilaksanakan sejumlah kegiatan seperti survei lokasi, topografi, pemasangan pagar, pembebasan lahan, serta penyusunan desain sirkuit atau homologasi.
Baca Juga
Selesai proses homologasi, akan dilanjutkan dengan proses penyusunan Detail Engineering Desain (DED). Pembangunan badan jalan sendiri ditargetkan dimulai pada Oktober 2019 dan selesai pada triwulan II/2020.
Proyek akan dilanjutkan oleh Vinci Construction Grand Project selaku investor Kompleks Street Circuit Mandalika sehingga sirkuit ditargetkan bisa beroperasi pada 2021.
Direktur Utama PT Indonesia Tourism Development Coorporation (ITDC) Abdulbar M. Mansoer mengatakan pihaknya meyakini dengan adanya sirkuit ini mampu menambah jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia hingga mencapai 300 ribu orang per tahun serta memberikan positioning yang kuat bagi Indonesia sebagai negara tujuan hiburan olahraga unggulan di kawasan Asia.
"Hal ini guna meningkatkan nilai tambah pariwisata Indonesia hingga meningkatkan sumbangan sektor pariwisata kepada perekonomian nasional," ujar Abdulbar.
ITDC telah berhasil mendapatkan dukungan pembiayan dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) sebesar US$248,4 juta atau setara dengan Rp3,6 triliun melalui program Mandalika Urban and Tourism Infrastructure Project (MUTIP).
Proyek MUTIP mencakup pembangunan infrastruktur dan fasilitas dasar di kawasan Mandalika dan akan mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2019.
Selain itu Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mengucurkan dana senilai Rp1,2 triliun ke Mandalika melalui bingkai bantuan Pembiayaan Khusus Ekspor (PKE) melalui skema National Interest Account (NIA).
Pembiayaan dari LPEI ini diarahkan untuk pembangunan infrastruktur dasar dan penyiapan aset produktif seperti hotel, convention centre, dan retail centre.
Selaku pengembang kawasan, ITDC telah menyelesaikan pembangunan Bazaar Mandalika sebagai zona UMKM seluas dua hektare berkapasitas 303 lot berupa kios cendera mata.
Selain itu, proyek infrastruktur dasar seperti fasilitas jalan sepanjang 11 km, pagar parameter kawasan sepanjang 10 km, hingga instalasi pengolahan air bersih telah selesai dibangun.