Bisnis.com, MATARAM -- Nusa Tenggara Barat kembali terpilih menjadi destinasi wisata halal terbaik di Indonesia mengungguli 10 destinasi lainnya di tanah air.
Muslim Travel Index (IMTI) 2019 dalam laporannya menyebutkan, 10 destinasi wisata halal unggulan Indonesia yaitu Lombok, Aceh, Riau dan Kepulauan Riau, Jakarta, Sumatera Barat, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur (Malang) dan sekitarnya, serta Sulawesi Selatan dan sekitarnya. Rata-rata nilai yang didapat daerah lain sebesar 55 dan Lombok unggul dengan nilai 70.
“Hasil IMTI 2019 menunjukkan terjadinya peningkatan skor di 10 destinasi wisata unggulan Indonesia,” ujar Fazal Bahardeen CEO Crescent Rating dan HalalTrip dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com di Mataram, Selasa (9/4/2019).
IMTI 2019 mengacu pada standar Global Muslim Travel Index (GMTI) yang mengadopsi 4 kriteria meliputi; Access, Communication, Environment, dan Services (ACES).
Masing-masing kriteria terdiri dari tiga komponen untuk Access terdiri dari persyaratan visa requirements, konektivitas udara, infrastruktur transportasi dan komunikasi. Untuk kriteria Environment terdiri dari standar keamanan dan juga budaya, kedatangan pengunjung dan juga cuaca serta iklim.
Untuk komponen Services terdiri dari kebutuhan dasar seperti ketersediaan makanan halal dan tempat ibadah, layanan hotel dan bandara serta pengalaman unik yang bisa dirasakan.
Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, Indonesia sebagai pemain global halal tourism harus menggunakan standar global yang untuk wisata halal mengacu pada GMTI. Kunjungan wisatawan mancanegara dari halal tourism tahun ini ditargetkan mencapai 5 juta wisman atau 25% dari target 20 juta wisman.
Pengarah Tim Percepatan Wisata Halal Riyanto Sofyan mengatakan, Kemenpar menggandeng Mastercard dan CrescentRating untuk membuat standar penilaian kinerja wisata halal Indonesia atau Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) dengan mengacu pada standar global GMTI dimulai pada 2015.
“Pembentukan IMTI dimulai pada 2018, sedangkan IMTI 2019 ini merupakan tahun kedua dalam menerapkan standar global GMTI untuk menilai kinerja destinasi pariwisata halal unggulan di Indonesia,” ujar Riyanto.