Bisnis.com, DENPASAR – Bank BPD Bali secara resmi merilis produk e-retribusi untuk otomasi sistem pungutan pada 3 pasar yang berada di Denpasar, Bali.
Plt Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma mengatakan layanan pungutan pasar secara online ini tidak hanya sekedar mengoleksi pungutan saja. Melainkan, juga dapat mempermudah pengelolan administri.
Menurutnya, dengan pengeloaan administrasi melalui e-retribusi ini, pertanggung jawaban pengelola pasar ke Pemerintah Bali dan KPK dapat lebih mudah dilakukan. Terlebih, e-retribusi pasar ini dapat juga digunakan untuk seluruh kabupaten di Bali.
“e-retribusi merujuk komitmen Bank BPD Bali dalam mendorong gerakan nasional non tunai (GNNT) serta bagian dari program nasional keuangan inklusi,” katanya, Senin (3/11/2018).
Lewat e-retribusi pasar, pedagang akan memiliki rekening tabungan BPD Bali. Melalui rekening tersebut, pedagang melakukan penyetoran tabungan dan transkasi lainnya ke agen laku pandai tanpa harus mendatangi kantor BPD Bali.
Pedagang yang telah memiliki rekening tersebut akan dibuatkan QR code. Proses pungutan sendiri juga akan dilakukan agen laku pandai BPD Bali secara digital yakni dengan memindai QR code tersebut.
“Ini berkat kerja sama tim PD Pasar Kota Denpasar dengan Bank BPD Bali selama kurang lebuh tiga bulan,” katanya.
Implementasi elektronifikasi pungutan pasar melalui e-retribusi akan dilakukan secara bertahap karena dibutuhkan persiapan dalam bentuk data cleansing seperti data pedagang, jenis pungutan, serta tunggakan tagihan.
Adapun e-retribusi pasar ini akan memungut mulai dari sewa kios atau los dan pungutran lain seperti sampah, air, dan listrik.
Sebagai tahap awal, layanan e-retribusi ini akan dilakukan pada tiga pasar di Denpasar, yakni Pasar Gunung Agung yang memiliki 170 pedagang, Pasar Lokita Sari dengan 35 pedagang, dan Pasar Ketapian dengan 147 pedagang.
Setelah tiga pasar ini, BPD Bali akan memberikan layanan serupa ke Pasar Hewan Beringkit di Badung.
“Layanan ini merupakan tahap permulaan dari sistem non tunai yang dikembangkan Bank BPD Bali,” katanya.
Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Mantra mengatakan produk e-retribusi pasar ini dapat menjadi salah satu komponen yang mendorong Smart City. Selain, mendorong pedagang pasar lebih bankeabe dan membuka rekening di Bank.
“Saya berharap seluruh pengelolaan keuangan di Pemkot nantinya dapat dikelola secara elektronik melalui BPD Bali,” katanya.