Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Ubud Mulai Jadi Lokasi Wisata Konvensi

Ubud di Kabupaten Gianyar, Bali, dinilai berpotensi menjadi tujuan wisata konvensi (MICE) seperti untuk acara pernikahan, konferensi, pertemuan, dan acara rapat-rapat oleh aparat pemerintah.
Newswire
Newswire - Bisnis.com 22 November 2018  |  16:38 WIB
Ubud Mulai Jadi Lokasi Wisata Konvensi
Kolam renang unik mirip taman gantung di Ubud, Bali Indonesia. - news.com.au

Bisnis.com, GIANYAR — Ubud di Kabupaten Gianyar, Bali, dinilai berpotensi menjadi tujuan wisata konvensi (MICE) seperti untuk acara pernikahan, konferensi, pertemuan, dan acara rapat-rapat oleh aparat pemerintah.

"Biasanya tempat acara pernikahan, konferensi, pertemuan, rapat diadakan di Nusa Dua, Jimbaran dan Seminyak, tapi kini mulai bergeser ke Ubud, dengan mulai mengalirnya `order' (permintaan) pernikahan dan rapat-rapat kementerian dan Pemprov Bali di sini," kata Lasta Arimbawa, GM Hotel Sthala, A Tribute Portfolio, di Ubud, Gianyar, Kamis.

Hotel Sthala Ubud, di bawah pengelolaan jaringan Marriot International, juga makin kerap menerima pesanan sebagai tempat pernikahan dari warga asing dan WNI dan pertemuan atau rapat-rapat dari kementerian dan Pemprov.

"Ubud yang awalnya terkenal sebagai tempat meditasi, yoga, dan keindahan alamnya yang nyaman untuk kegiatan bersepeda, ayunan (swing), treckking, kini mulai dilirik sebagai tempat yang bagus untuk acara pernikahan dan rapat," tambah Lasta.

Tingkat hunian hotel yang beroperasi tahun 2016 itu mencapai 55% tahun 2017 dan tahun ini okupansinya diperkirakan mencapai 60%. "Para turis yang menginap di sini rata-rata menghabiskan waktu selama 2,5 hari," katanya.

Tamu yang menginap di hotel masih didominasi oleh wisatawan domestik sekitar 55% dan sisanya wisatawan mancanegara, sebagian besar dari negara Eropa seperti Perancis, Jerman, Inggris dan Belanda, serta negara-negara Asia seperti Jepang, China dan Korea Selatan .

"Kegiatan mereka umumnya melakukan kegiatan bersepeda, yoga, treckking dan mengunjungi destinasi wisata di Monkey Forest Ubud, melihat Puri Ubud, Tegalalang Rice Terrace, dan menikmati kuliner tradisional Bali," kata Lasta.

Menurut dia, berdasarkan masukan para turis dan biro perjalanan, Ubud sebagai destinasi wisata alam harus mampu mempertahankan dan menjaga keindahan alamnya sehingga turis makin banyak datang. "Para turis mengaku senang dan nyaman melihat keindahan alam Ubud setelah melakukan kegiatan bersepeda dan treckking," ujarnya.

Mengenai kemacetan, Pemkab Gianyar juga sudah mengantisipasi dengan membuat pusat parkir di Monkey Forest Ubud, menindak tegas motor parkir sembarangan dan menempatkan petugas lapangan seperti polisi dan DLLAJ di persimpangan jalan yang sering terjadi kemacetan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

ubud gianyar

Sumber : Antara

Editor : Miftahul Ulum

Artikel Terkait



Berita Terkini

Terpopuler

Banner E-paper
back to top To top