Bisnis.com, KUPANG – Kepala Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Timur Benediktus Gaya mendorong masyarakat daerah itu untuk berwirausaha dalam upaya meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
"Sejauh ini yang menjadi kendala utama adalah tidak adanya motivasi serta dorongan kepada masyarakat untuk berwirausaha. Akibatnya, masyarakat juga diam dan tidak mau mengambil risiko," katanya di Kupang, Selasa (30/20/2018).
Dia mengemukakan sudah banyak masyarakat usia produktif mengikuti pelatihan keterampilan yang digelar oleh BLK dan dalam banyak kesempatan jumlah yang mengikuti pelatihan terkadang melebihi kapasitas.
Bahkan, lanjutnya, bantuan dari APBD NTT berupa peralatan penunjang telah diberikan kepada para lulusan BLK sebagai perangsang untuk membuka usaha di bidang yang digelutinya, tetapi hanya sedikit yang berani menjadi wirausaha.
Dia menambahkan alokasi bantuan dari APBD NTT berupa alat-alat penunjang usaha itu umumnya bersifat stimulan, seperti bantuan peralatan pendukung usaha otomotif bagi warga yang hendak membuka bengkel dan sejenisnya.
“Bantuan berupa perkakas bengkel, misalnya, tetap diberikan setelah mereka selesai mengikuti pelatihan, namun tidak ada yang berani untuk membuka bengkel, karena alasan ketiadaan modal,” katanya.
Oleh karena itu, dia berharap pihak perbankan untuk memberikan bantuan modal dengan bunga kecil agar bisa merangsang para lulusan BLK menjadi wirausahawan.
Artinya, kata Benediktus, di sini ada lapangan kerja bagi mereka untuk berwirausaha, namun karena ketiadaan modal dan tidak mau mengambil risiko, produk BLK akhirnya sia-sia.
Menurut dia, kondisi inilah yang disayangkan, karena mereka yang telah memiliki keterampilan, tidak bisa mengembangkan usaha karena ketiadaan modal kerja.