Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyaluran Kredit di Bali Nusra Tembus Rp231,1 Triliun

Penyaluran kredit di Bali dan Nusa Tenggara hingga Februari 2025 mencapai Rp231,1 triliun.
Wisata Denpasar/Pixabay
Wisata Denpasar/Pixabay

Bisnis.com, DENPASAR - Penyaluran kredit di Bali dan Nusa Tenggara hingga Februari 2025 mencapai Rp231,1 triliun atau tumbuh 5,81 (YoY) sedikit melandai dibandingkan Januari 2025 yang sebesar 6,77% (YoY) (Februari 2024: 11,34% YoY).

Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu menjelaskan kinerja Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi Bali dan Nusa Tenggara posisi Februari 2025 tetap resilien dan terjaga stabil didukung oleh permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga. 

Pertumbuhan kredit (YoY) didorong oleh peningkatan nominal kredit Investasi yang bertambah sebesar Rp12,1 triliun atau tumbuh 28,16% (YoY) lebih tinggi dibandingkan Februari 2024 sebesar 27,24  (YoY), Januari 2025: 29,43% YoY). 

"Tingginya pertumbuhan kredit investasi ini menggambarkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kondisi ekonomi di Bali dan Nusa Tenggara," jelas Puji dari keterangan pers, Senin (14/4/2025).

Berdasarkan sektornya, penyaluran kredit didominasi oleh sektor Bukan Lapangan Usaha (konsumtif) sebesar 42,36% dan Sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 24,49%

Pertumbuhan kredit terutama disumbangkan oleh peningkatan nominal penyaluran di sektor penerima kredit bukan lapangan usaha yang bertambah sebesar Rp7,3 triliun atau tumbuh 8,09% (YoY), penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar Rp1,6 triliun atau tumbuh 11,63% (YoY), serta pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar Rp931 miliar atau tumbuh 6,93% (YoY).

Berdasarkan kategori debitur, sebesar 43,21% kredit di Bali dan Nusa Tenggara disalurkan kepada UMKM dengan pertumbuhan sebesar 3,32% (YoY) (Februari 2024: 10,52% YoY). Tingginya penyaluran kredit perbankan kepada UMKM menunjukkan keberpihakan bank untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. 

Seiring dengan pertumbuhan penyaluran kredit, penghimpunan DPK juga mengalami pertumbuhan positif. Penghimpunan DPK posisi Februari 2025 mencapai Rp275,7 triliun atau tumbuh 8,26% (YoY), sedikit melandai dibandingkan posisi Januari 2025 yang sebesar 10,26 (YoY), sedangkan di Februari 2024, tumbuh 15,59% (YoY).

Berdasarkan jenisnya, peningkatan DPK dibandingkan Februari 2024 ditopang oleh kenaikan nominal Tabungan sebesar Rp14,9 triliun dan deposito sebesar Rp5,3 triliun.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper