Bisnis.com, MATARAM - Giffari Naufal Arisma Putra, pendiri sekaligus direktur Giffari Group Indonesia, sebelumnya telah merencanakan proses merger beberapa usaha serta memberhentikan sementara beberapa bisnis di perusahaannya.
Proses merger ini merupakan langkah strategis bisnis jangka panjang untuk memperkuat sinergi antar bisnis, meningkatkan efisiensi operasional, serta memperkuat daya saing di tengah persaingan pasar yang semakin ketat.
Giffari akan menyatukan beberapa usahanya dan akan tergabung di bawah naungan Giffari Group Indonesia sebagai perusahaan induk (holding). Selain itu, Giffari juga diketahui akan memberhentikan sementara beberapa unit bisnisnya dan mengalihkan fokus ke usaha yang lebih ringan, seperti periklanan dan media berita digital.
Keputusan ini diambil karena dalam beberapa bulan ke depan, Giffari akan lebih fokus pada kesibukan pribadinya, yaitu persiapan kelulusan sekolah serta persiapan masuk ke perguruan tinggi.
Awal Perjalanan Bisnis Giffari
Giffari Naufal Arisma Putra memulai pendidikan dasarnya di SDN 1 Kuripan. Sejak kecil, ia sudah memiliki jiwa wirausaha, terlihat dari kegiatannya yang mulai berjualan kecil-kecilan, seperti menjual kembang api saat bulan Ramadan, lotere cabut berhadiah, serta berbagai mainan jadul. Awalnya, ia berjualan hanya untuk mengisi waktu luang, tidak setiap hari, dan hanya ketika ada keinginan untuk berjualan.
Saat melanjutkan pendidikan di MTsN 1 Lombok Barat, Giffari mulai tertarik dengan dunia digital dan mencoba peruntungan sebagai YouTuber dengan membuat dan mengunggah konten video di YouTube. Namun, ia hanya aktif dalam waktu singkat sebelum akhirnya memutuskan untuk berhenti membuat konten.
Baca Juga
Di akhir masa SMP, tepatnya saat kelas 9, Giffari mulai aktif dalam dunia penulisan. Ia berhasil menyelesaikan sebuah novel, namun sayangnya gagal dipublikasikan. Hingga kini, alasan gagalnya publikasi novel tersebut masih belum diketahui, dan Giffari pun tidak ingin menjelaskannya lebih lanjut.
Perjalanan di Dunia Bisnis
Saat melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Mataram, Giffari mulai terjun ke dunia bisnis media berita digital. Namun, ia mengungkapkan bahwa mengembangkan bisnis ini tidaklah mudah, karena membutuhkan ketelitian dan kesiapan dalam berbagai aspek.
Giffari telah membangun banyak bisnis media berita digital, tetapi beberapa di antaranya terpaksa ia hentikan. Di sisi lain, sejak lama ia ingin mendirikan perusahaan agar bisnisnya memiliki status legalitas, tetapi terkendala oleh usianya yang saat itu masih 16 tahun.
Pada 2 Juli 2024, saat menginjak usia 18 tahun, Giffari akhirnya berhasil mewujudkan impiannya dengan mendirikan Lomnusra Indonesia Group, sebuah perusahaan perseorangan yang bergerak di berbagai bidang. Namun, pada 3 November 2024, ia melakukan transformasi bisnis dengan mengubah nama perusahaannya menjadi Giffari Group Indonesia, yang kini berfokus sebagai perusahaan holding.