Bisnis.com, DENPASAR—Pelaku profesi public relations di di Indonesia tercatat baru 10% yang telah mengantongi sertifikat profesi.
Ketua ASEAN Public Relations Network (APRN) Prita Kemal Gani mengatakan uji kompetensi bagi public relation perlu didorong untuk menghadapi tantangan dan persaingan ke depan.
“Public relations juga dituntut menyesuaikan keterampilan di era digital dan semakin maraknya informasi hoax di media sosial,” katanya, seusai peresmian kampus baru London School of Public Relations (LSPR, Selasa (15/10/2018).
Menurut Prita seorang public relations harus memiliki keterampilan sebagai kreator konten, memproduksi berita, kreatif dan inovatif, dan punya entrepreneurship sense.
Selain itu, lanjutnya, praktisi kehumasan perlu membekali diri dengan pengetahuan mendalam tentang bidang tempat bekerja, bisa melakukan riset, dan mengikuti uji kompetensi.
Dia juga mendorong para PR untuk meraih peluang bekerja di ASEAN, Australia dan Selandia Baru dnegan mengikuti uji komptensi yang akan dilakukan ASEAN Public Relations Network (APRN) dan Public Relations Institute of Australia (PRIA).
Baca Juga
Kata dia APRN dan PRIA berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas individu para ‘public relations’ negara ASEAN secara global sehingga bisa memperluas jangkauan untuk bekerja di Australia dan Selandia Baru maupun di negara anggota ASEAN.
Pada kesempatan itu, Prita yang juga pendiri Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi The London School of Public Relations (Stikom LSPR) meresmikan kampus baru lembaga pendidikan yang telah 2 tahun membuka cabang di Denpasar, Bali.
Kata dia LSPR mulai menggaungkan nama lewat berbagai program yang dimiliki, baik kepada para calon mahasiswa yang baru saja lulus dari sekolah menengah atas hingga para PR profesional yang masih ingin memiliki ilmu yang lebih dalam lewat pendidikan formal.
Bali dipilih karena merupakan salah satu daerah tujuan wisata terkemuka dan memiliki berbagai macam usaha yang berjejaring internasional.
Ia berharap berbagai jenis profesi di Bali bisa diisi oleh profesional dari Indonesia, termasuk pelaku public relations yang bekerja di berbagai perusahaan.