Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gianyar Gandeng Universitas Udayana Budi Daya Pisang Bali

Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar menggandeng Fakultas Pertanian Universitas Udayana menanam 43 jenis tanaman pisang di atas tanah seluas 1,07 hektare milik Desa Taro, Kabupaten Gianyar.
Pisang/Antara-Hendra Nurdiyansyah
Pisang/Antara-Hendra Nurdiyansyah

Bisnis.com, GIANYAR--Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar menggandeng Fakultas Pertanian Universitas Udayana menanam 43 jenis tanaman pisang di atas tanah seluas 1,07 hektare milik Desa Taro, Kabupaten Gianyar.

 

Plh. Bupati Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya mengatakan kerja sama ini untuk pengembangan aneka jenis pisang di wilayah kabupaten setempat yang diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan pisang baik untuk konsumsi maupun sarana upacara adat yang cukup tinggi.

 

“Saya mengapresiasi atas dipilihnya komoditas pisang, karena selama ini kita memenuhi kebutuhan pisang dengan mendatangkan dari Jawa,” katanya, Selasa (14/8/2018).

 

Menurut Wisnu Wijaya budi daya pisang di Desa Taro ini selain sebagai pelestarian pisang juga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pisang warga setempat dan mengurangi ketergantungan dari luar Bali yang terkadang harganya tidak stabil.

 

Ia berharap dengan diadakannya demplot pisang ini mampu membangun kesadaran masyarakat bahwa menjadi petani pisang juga bisa memberikan keuntungan yang lebih besar. 

 

Pendampingan oleh para pakar pertanian Universitas Udayana diharapkan mampu memberikan gambaran bahwa tanaman pisang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

Kata dia pemkab selalu mendukung kegiatan pengembangan komoditas dan pemberdayaan masyarakat dan akan mengembangkan budi daya serupa di kecamatan lain.

 

Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana Prof. Nyoman Rai mengatakan budi daya pisang ini juga untuk melestarikan 43 jenis pisang yang ada di Bali, agar kebutuhan pisang terkait untuk upacara bisa terpenuhi.

 

Lokasi penanaman pisang yang dekat dengan objek wisata gajah di Taro ini bisa dimanfaatkan sebagai kawasan agrowisata. “Siapa tahu ada wisatawan yang tertarik pertanian, kita akan menerbitkan buku tentang berbagai kenis pisang dan manfaatnya,” katanya.

 

Ia berharap pisang bukan sekadar dikonsumsi buahnya, tetapi kebun ini mampu diintegrasikan dengan pariwisata yang dikenal dengan agrowisata pisang. Sehingga pisang memiliki nilai tambah dari buah, pariwisata, dana aneka makan olahan yang memberikan nilai tambah.,

 

Kebun pisang di Desa Taro tersebut juga akan ditumpangsarikan dengan tanaman terong ataupun cabai untuk meningkatkan pendapatan petani.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler