Bisnis.com, MATARAM -- Gelombang pasang di wilayah pantai induk Lombok Barat masih berlangsung dan masyarakat diimbau waspada.
Berdasarkan data analisis dan prakiraan ketinggian gelombang laut dari BMKG, sampai saat ini masih terpantau gelombang tinggi di wilayah selatan Sumatera hingga perairan selatan Nusa Tenggara dan diperkirakan masih akan terjadi hingga 31 Juli 2018.
BMKG juga menyampaikan peringatan dini kepada masyarakat untuk mewaspadai gelombang tinggi yang mencapai lebih dari 2 meter di Selat Lombok bagian utara, Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian utara, Selat Alas bagian selatan, Laut Sumbawa, perairan utara Sumbawa, perairan selatan Sumbawa, Selat Sape, serta Samudera Hindia selatan NTB.
"Gelombang tinggi saat ini masih berkaitan dengan adanya perbedaan tekanan yang signifikan antara beberapa pusat tekanan tinggi di wilayah sekitar Australia, Samudera Hindia dengan beberapa titik pusat tekanan rendah dan Siklon Tropis Jogdari wilayah bumi bagian utara. Sehingga, memicu peningkatan kecepatan angin di wilayah Samudera Indonesia dan memicu kenaikan tinggi gelombang," ujar Agastya Ardha Chandra Dewi, Forecaster Stasiun Meteorologi Bandara Internasional Lombok (BIL) melalui pesan singkat yang diterima Bisnis, Rabu (25/7/2018).
Beberapa daerah di Pulau Lombok yang terdampak yaitu wilayah Pantai Gili Trawangan, Ampenan, dan Senggigi yang merupakan kawasan wisata. Ketinggian gelombang untuk wilayah yang termasuk dalam Selat Lombok bagian utara ini diperkirakan mencapai 3 meter.
Menurut data dari Tim SAR Mataram, 1 rumah rusak, 7 nelayan sudah berhasil dievakuasi, serta 114 KK terdampak banjir rob ini.