Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILGUB NTT 2018: Dua Pasangan Ini Dijagokan Menang

Empat pasangan calon yang bertarung dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) 2018 sama-sama memiliki peluang menang, kata pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Mikhael Bataona.
Cawagub NTT pertama, Emilia Nomleni (Mama Emi)./Antara
Cawagub NTT pertama, Emilia Nomleni (Mama Emi)./Antara

Bisnis.com, KUPANG - Empat pasangan calon yang bertarung dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) 2018 sama-sama memiliki peluang menang, kata pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Mikhael Bataona.

"Jika membaca peta pertarungan elektoral berbasis kultur politik, keempat pasangan calon punya peluang menang yang sama, 50:50," kata Mikhael Bataona di Kupang, Selasa(5/6/2018) pagi.

Ia mengemukakan hal itu ketika menjawab pertanyaan seputar siapa yang paling berpeluang memenangi pilkada dari keempat pasangan calon tersebut.

Dalam Pilgub NTT, akan bertarung empat peserta pilkada, yakni Esthon L. Foenay dan Christian Rotok (Esthon-Chris), Marianus Sae/Emilia Nomleni (MS-Emi), Benny K. Harman/Benny A. Litelnoni(Harmoni), dan Viktor Bungtilu Laiskodat/Joseph Nae Soi (Victory-Joss).

Mereka memiliki peluang yang sama karena secara geopolitik, masing-masing calon mengandalkan basis dukungan dari ceruk atau kanal suara pada basis masing-masing, yaitu berbasiskan suku dan agama.

Menurut dia, akan sulit menemukan calon yang mampu mengekspansi wilayah basis calon lainnya, karena secara kultur, pemilih di NTT itu mayoritasnya pemilih tradisional.

"Akan tetapi, setelah beberapa bulan ini melakukan kampanye dan konsolidasi elektoral, saya membaca bahwa pasangan calon yang awalnya begitu diunggulkan, seperti yang tergambar dalam survei pada bulan Januari 2018, justru sudah terkejar," katanya.

Saat itu, Esthon-Cris unggul jauh dari tiga pasangan calon lainnya. Akan tetapi, saat ini posisi pasangan calon ini sudah terkejar oleh pasangan Viktory-Joss dan Harmoni.

Jika Esthon-Chris masih bisa menjaga soliditas basisnya di Timor, dan Sumba, peluang menang masih besar. Namun, katanya lagi, akan sulit jika dukungan kepada paket ini melemah akibat gempuran Viktory-Joss di Timor dan Sumba, Rote, dan Sabu juga Alor, serta gangguan dari paket Harmoni di Manggarai Raya.

Keadaan tersebut menjelaskan bahwa "bandwagon effect" atau dukungan publik karena mengikuti suara mayoritas pemilih saat itu yang mengunggulkan Esthon-Cris tidak lagi berlanjut.

"Efek psikologis itu berhenti karena lamanya waktu kampanye dan kekuatan akomodasi yang mulai mempengaruhi medan pertarungan," katanya.

Oleh karena itu, yang terbaca saat ini adalah pada sisa waktu sebulan ini, paket yang pergerakan dan konsolidasi politiknya kian kuat dan merata adalah dua paket tersebut, yaitu Viktory-Joss dan Harmoni.

Jika situasi ini tidak berubah, hingga hari-H, kata dia, peluang keduanya untuk mengungguli paket lainnya sangat terbuka.

"Soal siapa yang akan keluar sebagai pemenang, saya kira akan sangat ditentukan oleh manajemen isu dan kekuatan gempuran di darat. Bukan lagi pada opini-opini di media sosial di dunia maya," tambah Mikhael.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper