Bisnis.com, GIANYAR—Pantai Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar memiliki spot selancar yang menjadi salah satu idaman peselancar dari berbagai negara.
Pemilik Komaneka Group Koman Wahyu Suteja mengatakan awalnya ketika memilih lokasi resor kelima itu hanya mempertimbangkan pantai dan membangun tempat peristirahatan di ntengah sawah yang memiliki areal pesisir itu.
“Ternyata kami mendapat bonus spot selancar, tepat di depan resor, lihat ombaknya tinggi dan bergulung panjang,” katanya, Jumat (1/6/2018).
Menurut Koman Wahyu kawasan Keramas ini menyuguhkan keelokan pantai, bentang sawah, dan panorama Gunung Agung yang tampak indah dari kejauhan.
Debur ombak yang terdengar bak simfoni menjadi daya tarik tersendiri bagi peselancar sebelum turun ke air dengan papan selancarnya.
General Manager Komaneka Keramas Beach Resort Kariyana mengatakan dengan daya tarik tersebut kawasan pantai ini banyak dikunjungi para peselancar, tetapi pada saat libur akhir pekan tak jarang pula menjadi destinasi wisata keluarga.
Jika peselancar tak hirau dengan terik matahari untuk berselancar, lain halnya dengan wisatawan domestik yang suka berlama-lama menikmati panoroma pantai menjelang senja hari.
Dia menyebut wisatawan Australia yang paling banyak menginap di resor artistik itu. Tentu, sebagai besar meluangkan waktu dengan berselancar. Resor ini jua menyediakan lokasi untuk pesta pernikahan yang dikemas dengan eksotik.
Tak salah jika World Surf League, Asian Surf Co dan Persatuan Selancar Ombak Indonesia memilih lokasi ini untuk menggelar kompetisi selancar The Corona Bali Pro yang berlangsung 27 Mei hingga 9 Juni mendatang. Sebanyak 52 pelancar peringkat atas dari 10 negara bertanding setiap hari dan disiarkan langsung melalui live streaming.
Salah satu pengurus Persatuan Selancar Ombak Indonesia Tipi Jabrik mengatakan Pantai Keramas memiliki nilai cukup tinggi sebagai lokasi selancar. Lokasinya pun strategis dan sangat gampang untuk didatangi karena berada di pinggir Jl, Bypass Ida Bagus Mantra.
Melalui media sosial, Tipi Jabrik yang juga peselancar profesional ini, mendapat banyak respons dna komentar dari sesama peselancar sejumlah negara. “Mereka berkomentar takjub dan ingin bertandang ke Bali untuk menjajal ombak di sini,” katanya.
Tipi berharap dengan semakin banyaknya kompetisi surfing yang didukung pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan disiarkan secara langsung, akan mengundang minat peselancar untuk berkunjung ke Bali dan spot selancar lain di seluruh Indonesia.
