Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengamat justru Berharap PLTU Celukan Bawang II Tidak Terealisasi

Pengamat kelistrikan Universitas Udayana Ida Ayu Dei Giriantari mengharapkan rencana pembangunan PLTU Celukan Bawang tahap II berkapasitas 2x320 MW tidak terealisasi.
Pelabuhan Celukan Bawang/pelniagencies.com
Pelabuhan Celukan Bawang/pelniagencies.com

Bisnis.com, DENPASAR—Pengamat kelistrikan Universitas Udayana Ida Ayu Dei Giriantari mengharapkan rencana pembangunan PLTU Celukan Bawang tahap II berkapasitas 2x320 MW tidak terealisasi.

Menurutnya, pembangunan pembangkit berbahan bakar batubara tersebut justru akan tidak sejalan dengan upaya mengembangkan Bali sebagai green province.

Pembangunan Celukan Bawang tahap dua justru akan merugikan industri pariwisata Bali ke depannya.

“Jangan karena tujuannya untuk pariwisata tapi kedepannya merugikan pariwisata karena orang tidak akan datang kesini soalnya lingkungan rusak,” tuturnya, Jumat (20/4/2018).

Dia menjelaskan untuk Bali sudah cukup dengan keberadaan Celukan Bawang yang saat ini sudah beroperasi.

Profesor Fakultas Teknik Universitas Udayana ini menyatakan pembangunan PLTU Celukan Bawang yang sebelumnya merupakan pilihan sulit karena saat itu Bali segera membutuhkan solusi.

Girianti menegaskan PLTU berbahan bakar batubara dengan kapasitas 400 MW sangat berbahaya karena melepaskan sebanyak 3.264 ton karbondioksida. Efeknya tidak akan terasa dalam jangka pendek melainkan jangka panjang.

“Kalau bangun pembangkit lagi batubara, jangan sampai jatuh dua kali. Batubara itu kalau dilihat emisi karbondioksidanya tinggi sekali,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Feri Kristianto
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper