Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPD Bali Catat Aset Tembus Rp38,31 Triliun, Raih Penghargaan Bisnis Indonesia Awards 2025

Dari sisi laba, BPD Bali mengantongi Rp878,47 miliar sepanjang 2024 atau naik 19% secara tahunan.
QRIS BPD Bali/bpdbali.co.id
QRIS BPD Bali/bpdbali.co.id

Bisnis.com, DENPASAR — PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali mencatat pertumbuhan aset secara berkelanjutan menjadi di atas Rp30 triliun. Kinerja solid ini mampu dipertahankan selama 3 tahun berturut-turut yakni sejak 2022 hingga 2024, seiring pemulihan ekonomi nasional pascapandemi Covid-19.

"Kami menjadi salah satu perusahaan yang tetap survive dan tumbuh pada tahun yang penuh tantangan tersebut," kata Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma kepada Antara di Denpasar, Sabtu (5/7/2025).

Pada masa awal pemulihan ekonomi 2022, BPD Bali membukukan aset sebesar Rp31,9 triliun, naik 11,24% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan berlanjut pada 2023 dengan total aset mencapai Rp34,31 triliun dan laba bersih Rp738 miliar atau tumbuh 22,32% secara tahunan.

Tahun ini, total aset BPD Bali tercatat meningkat 11,66% menjadi Rp38,31 triliun. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp32,17 triliun serta penyaluran kredit sebesar Rp22,83 triliun. Dari jumlah tersebut, kredit untuk sektor UMKM mendominasi hingga 51,20% atau setara Rp11,68 triliun.

Dari sisi laba, perseroan mengantongi Rp878,47 miliar sepanjang 2024 atau naik 19% secara tahunan. Kinerja itu didorong oleh pendapatan bunga bersih yang meningkat 5,78% menjadi Rp2,37 triliun, fee-based income sebesar Rp129,43 miliar atau naik 13,94%, dan pendapatan lain-lain yang tumbuh signifikan 36,48% menjadi Rp96,53 miliar.

Atas kinerja solid tersebut, BPD Bali diganjar penghargaan Bisnis Indonesia Awards 2025 untuk kategori bank dengan aset di atas Rp30 triliun. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang dinilai mampu bertahan di tengah ketidakpastian global dan dinamika ekonomi nasional.

Presiden Komisaris Bisnis Indonesia Group Hariyadi B. Sukamdani menjelaskan bahwa penghargaan ini diberikan kepada emiten maupun nonemiten yang mencatat kinerja unggul. Penilaian dilakukan secara komprehensif dengan mempertimbangkan aspek finansial, tata kelola perusahaan, inovasi, dan kontribusi terhadap ekonomi berkelanjutan.

Dewan juri penghargaan tahun ini terdiri atas mantan Ketua Dewan Komisioner OJK 2017–2022 Wimboh Santoso, mantan Wakil Menteri Keuangan 2014–2019 Mardiasmo, mantan Menkominfo 2014–2019 Rudiantara, Sekretaris KSSK 2008–2009 Raden Pardede, dan Presiden Direktur Bisnis Indonesia Group Lulu Terianto.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper