Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas Naik, Bali Inflasi 2,94% pada Juni 2025

Badan Pusat Statistik mencatat Provinsi Bali mengalami inflasi sebesar 2,94% year-on-year (yoy) dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 109,71.
Badan Pusat Statistik mencatat Provinsi Bali mengalami inflasi sebesar 2,94% year-on-year (yoy) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,71 (tahun dasar 2022=100). / Antara-Made Nanda/fik/rwa.
Badan Pusat Statistik mencatat Provinsi Bali mengalami inflasi sebesar 2,94% year-on-year (yoy) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,71 (tahun dasar 2022=100). / Antara-Made Nanda/fik/rwa.

Bisnis.com, DENPASAR – Badan Pusat Statistik mencatat Provinsi Bali mengalami inflasi sebesar 2,94% year-on-year (yoy) dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,71 (tahun dasar 2022=100). 

Kepala BPS Provinsi Bali, Agus Gede Hendrayana Hermawan, menjelaskan inflasi tertinggi tercatat di Kabupaten Tabanan sebesar 3,38 persen dengan IHK sebesar 111,83 dan inflasi terendah tercatat di Kabupaten Badung sebesar 2,11% dengan IHK sebesar 107,18.

Inflasi tahunan atau yoy terjadi karena naiknya harga komoditas-komoditas amatan yang ditunjukkan oleh naiknya IHK pada sepuluh kelompok pengeluaran, yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau naik sebesar 5,24%, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,51%, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,25%,

Kemudian kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,93%, kelompok kesehatan sebesar 3,12%, kelompok transportasi sebesar 0,16%, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,02%, kelompok pendidikan sebesar 3,03% kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,31%, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,91%.

Sementara itu, satu kelompok tercatat mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun sebesar 0,40%.

Pada Juni 2025, kelompok pengeluaran yang memberikan andil/sumbangan inflasi yoy, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,63%, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,07%, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,17%, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,08%. 

Kemudian kelompok kesehatan sebesar 0,08%, kelompok transportasi sebesar 0,02%, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,02% kelompok pendidikan sebesar 0,20%, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,23%, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,46%.

Sedangkan kelompok yang memberikan sumbangan deflasi yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan dengan andil/sumbangan sebesar 0,02%. 

"Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi (YoY) pada Juni 2025 antara lain beras, kopi bubuk, daging babi, cabai rawit, sawi hijau, emas perhiasan, Sigaret Putih Mesin (SPM), sewa rumah, minyak goreng, Sigaret Kretek Mesin (SKM), buncis, tomat, ikan tongkol/ ikan ambu-ambu, biaya Akademi/Perguruan Tinggi, biaya Sekolah Dasar, bawang merah, pepes, biaya Sekolah Menengah Pertama, dan pasta gigi," kata Hendrayana dikutip dari siaran pers, Selasa (1/7/2025).

Sementara itu, komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi, antara lain daging ayam ras, bensin, cabai merah, bawang putih, telur ayam ras, kol putih/kubis, telepon seluler, pisang, wortel, tarif angkutan laut, tas tangan wanita, shampo, bawang bombay, garam, tarif angkutan udara, daun bawang, bahan bakar rumah tangga, dan celana pendek pria.

Sementara komoditas yang dominan memberikan andil inflasi month to month (m-to-m) pada bulan Juni 2025 antara lain cabai rawit, tomat, sawi hijau, buncis, cabai merah, kangkung, kacang panjang, beras, ikan tongkol/ ikan ambu-ambu, pemeliharaan/servis, jagung manis, ketimun, Sigaret Putih Mesin (SPM), ikan tongkol diawetkan, terong, semangka, emas perhiasan, bayam, dan mobil. 

Adapun komoditas yang memberikan sumbangan deflasi, antara lain daging babi, bawang putih, daging ayam ras, jeruk, bensin, air kemasan, pisang, tarif angkutan laut, pepaya, baju kebaya, dan bawang merah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper