Bisnis.com, DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali bakal membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda) Pangan, Air, Energi dan Transportasi.
Rapat awal pembentukan Perseroda dipimpin langsung oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, telah dilaksanakan pada Senin (9/6/2025).
Dia menjelaskan penataan pembangunan Bali lima tahun ke depan dilakukan secara komprehensif sesuai yang tertuang dalam Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru.
"Saya ingin membuat tatanan kehidupan masa depan Bali sehingga pemimpin ke depan memiliki pondasi pembangunan Bali yang baik sesuai yang tertuang dalam haluan pembangunan Bali masa depan, 100 Tahun Bali era baru," kata Wayan Koster, Selasa (10/6/2025).
Koster menargetkan Bali mandiri energi dengan energi bersih. Untuk mewujudkan itu, dia meminta pembangkit listrik di Bali harus menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan.
Selain pembangkit listrik yang harus ramah lingkungan agar udara Bali tidak mengalami polusi, Koster juga mendorong penggunaan PLTS Atap.
Baca Juga
Selain itu dia menyebut kendaraan yang menggunakan BBM saat ini merupakan sumber polusi udara. Untuk itu, dia mendorong masyarakat Bali menggunakan kendaraan listrik.
Koster berkeinginan kedepan masyarakat Bali tidak mengalami permasalahan listrik atau ketersediaan energi serta memiliki kepastian agar listrik bisa terus menyala tanpa gangguan seperti yang selama ini sering padam.
Selain energi, Koster juga ingin memaksimalkan ketersediaan sumber air di Bali yang melimpah namun belum dimanfaatkan dengan baik.
"Ketersediaan debit air di Bali sebenarnya cukup banyak namun belum dimanfaatkan secara baik. Satu daerah airnya melimpah bahkan sampai terbuang, namun ada daerah yang kekurangan air. Ketersediaan air yang melimpah ini harus dimanfaatkan agar merata, jangan sampai ada yang kekurangan atau kesulitan air," ucap dia.
Tak hanya itu, Bali daulat pangan juga menjadi salah satu program prioritas Koster. Dia mengatakan bahwa tanah Bali merupakan tanah yang subur.
Tidak perlu diragukan lagi banyak komoditas asli Bali yang kualitasnya bagus namun belum terserap dengan baik selama ini.
"Bali harus bisa hidup dari sumber pangan Bali itu sendiri. Bali itu kaya akan sumber pangan. Saya ingin masyarakat Bali untuk makan atau hidupnya bisa semuanya terpenuhi dari Bali sendiri. Tidak harus mendatangkan dari luar Bali. Untuk itu, saya ingin Bali daulat pangan. Kita harus petakan komoditas pangan di Bali. Bali membutuhkan inovasi dalam sektor pertanian, khususnya dalam pemanfaatan lahan kering dengan pendekatan teknologi modern," ujar Koster.
Lebih lanjut dikatakan Koster, dengan hadirnya BUMD Pangan di Bali maka hasil petani akan dibeli oleh BUMD selanjutnya disalurkan ke industri dan dibayar diawal sehingga petani langsung menikmati tanpa harus menunggu lama pembayarannya. Selain ke industri, BUMD juga nantinya bisa menjual hasil petani ke masyarakat dengan harga yang murah.
Hadirnya BUMD akan memutus Pengijon atau Tengkulak sehingga petani mendapatkan harga yang pantas. Mengingat selama ini dengan sistem ijon, di mana tanaman atau hasil pertanian dibeli dalam kondisi belum panen (masih hijau) dan baru diserahkan setelah panen dengan harga yang lebih rendah. Hotel harus mengakomodir hasil petani Bali, Koster menyebut mereka harus mengakomodir hasil panen petani Bali.
Sementara di bidang transportasi, layanan transportasi darat, laut, dan udara di Provinsi Bali memerlukan pengelolaan yang baik untuk menjawab tantangan mobilitas. Berbagai permasalahan transportasi di Provinsi Bali perlu menjadi perhatian, utamanya di transportasi darat.
Tingginya pertumbuhan kendaraan yang tidak seimbang dengan pertumbuhan jalan menyebabkan berbagai permasalahan mobilitas.
Selain itu, transportasi publik merupakan layanan publik yang wajib disediakan oleh pemerintah.
Pengelolaan angkutan umum yang baik menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah mobilitas di Bali.
Untuk itu, dalam rangka pengelolaan transportasi (khususnya transportasi darat) secara profesional dan berkelanjutan, menurut Koster diperlukan pengembangan sistem kelembagaan yang cocok untuk diterapkan.