Bisnis.com, DENPASAR – Gubernur Bali, Wayan Koster, mengungkapkan bahwa perusahaan air minum Danone tidak setuju dengan kebijakan menyetop produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di bawah 1 liter.
Wayan Koster menyebut dari semua produsen AMDK yang dikumpulkan, hanya Danone yang belum menyatakan persetujuan menyetop produksi.
"Kami sudah mengumpulkan produsen air minum kemasan, ada 18 produsen minuman kemasan di Bali kami sudah kumpulkan semuanya. Semuanya mendukung. Kecuali satu pak, izin saya harus menyampaikan di sini, yang satu ini yang belum (setuju) adalah Danone yang memproduksi minuman air Aqua, kami akan undang lagi," kata Wayan Koster dalam siaran pers, dikutip Minggu (8/6/2025).
Para produsen menyatakan akan menghabiskan produk yang sudah terlanjur produksi sampai Desember 2025.
"Januari sudah tak ada lagi minuman kemasan plastik di bawah satu liter," ucap Koster.
Pertemuan para produsen bersama Gubernur Bali telah berlangsung baru-baru ini di Rumah Jabatan Gubernur.
Baca Juga
Selain SE 9 2025, Koster juga menyampaikan Peraturan Gubernur (Pergub) 97 tahun 2018 tentang pembatasan penggunaan plastik sekali pakai, dan Pergub Bali nomor 47 tahun 2019 tentang pengolahan sampah berbasis sumber.
Koster menyebut Pemprov Bali juga mendapat dukungan kuat dari pemerintah pusat terkait dua pola pengolahan sampah berdasarkan regulasi yang ada.
Dukungan pemerintah pusat ditandai dengan kehadiran Menteri Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (LH/BPLH) Hanif Faisol Nurofiq saat meluncurkan Gerakan Bali bersih sampah yang diatur dalam SE 9 2025, pada 11 April 2025.
Menteri Hanif juga pasang badan secara kokoh mendukung Gubernur Bali Wayan Koster. Bagi pelaku usaha dan produsen yang tidak mengikuti arahan Gubernur Koster, dia mengatakan bakal berhadapan dengan Kementerian LH/BPLH RI.
"Disampaikan oleh Pak Gub, ada salah satu produsen yang tidak dan belum mendukung upaya Pak Gubernur menuju Bali bersih, saya ingatkan hari ini secepatnya mengikuti apa yang diarahkan Pak Gubernur, atau akan berhadapan dengan Menteri Lingkungan Hidup," kata Hanif.