Bisnis.com, DENPASAR – Uang masuk dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri atau remitansi ke Nusa Tenggara Barat (NTB) pada kuartal I/2025 mencapai Rp16,08 miliar yang berasal dari berbagai negara penempatan PMI.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, Wahyudin, menjelaskan remitansi yang masuk ke NTB melalui PT Pos Indonesia dan Bank Indonesia.
Pada kuartal I/2025, remitansi yang masuk melalui Bank Indonesia sebesar Rp9,3 miliar dan dari Pos Indonesia Rp6,7 miliar.
Remitansi yang masuk dari Bank Indonesia paling besar berasal dari PMI Arab Saudi dengan nilai Rp5,46 miliar, kemudian diikuti oleh Malaysia Rp869,54 juta, Jepang Rp469,77 juta, Uni Emirat Arab Rp449,11 juta, Qatar Rp80,9 juta, Hongkong Rp35,03 juta, Singapura Rp30,5 juta, dan sejumlah negara lainnya senilai Rp1,9 miliar.
"Remitansi yang berasal dari Arab Saudi sebesar 58,58% dari seluruh remitansi yang masuk ke NTB melalui Bank Indonesia," ujar Wahyudin dalam siaran pers, Kamis (6/3/2025).
Remitansi yang masuk dari Bank Indonesia paling banyak dikirim ke Kota Mataram sebesar 39,06%, kemudian Kabupaten Sumbawa 27,39%, Kabupaten Lombok Timur 12,91%, Bima 10,59%, dan Kabupaten Lombok Tengah 8,48%.
Baca Juga
Sedangkan remitansi yang masuk dari Pos Indonesia paling banyak dikirim ke Kabupaten Lombok Barat sejumlah Rp1,54 miliar atau 22,78%, kemudian ke Kabupaten Lombok Tengah Rp1,21 miliar atau 17,94%, Kabupaten Sumbawa Rp956 juta, Kota Mataram Rp813,45 juta, Kabupaten Lombok Timur Rp793,04 juta, Kabupaten Dompu Rp534,53 juta, Kabupaten Lombok Utara Rp339,01 juta, Kabupaten Sumbawa Barat Rp278,45 juta, Kabupaten Bima Rp277,06 juta dan Kota Bima Rp26 juta.
NTB merupakan salah satu daerah yang menyumbangkan banyak PMI. Mereka secara rutin mengirim uang untuk keluarga di NTB.
Menurut data Pemprov NTB, hingga 2024 jumlah PMI asal NTB di luar negeri mencapai 589.023 orang yang tersebar di berbagai negara dan dengan profesi yang beragam.