Bisnis.com, DENPASAR - Gubernur Bali I Wayan Koster menyebut akan mengikuti retreat gelombang kedua sesuai arahan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
Menurut Wayan Koster, retreat yang diadakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tetap penting untuk sinkronisasi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah.
Absennya beberapa kepala daerah yang diusung PDIP bukan lantaran menganggap retreat tidak penting, namun karena kondisi internal di partai.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengeluarkan surat instruksi kepada kepala daerah yang diusung partai tersebut untuk tak datang ke retreat di Akademi Militer (Akmil) Magelang.
Instruksi itu muncul setelah Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus Harun Masiku.
"Retreat penting sebagai wahana kebersamaan, kolaborasi dan sinergitas. Kami tidak hadir karena instruksi (Ketua Umum), ada situasi kurang mengenakkan di internal. Kami harus solid dan berempati dengan kondisi ini," ucap I Wayan Koster usai memimpin apel di Denpasar, Kamis (27/2/2025).
Koster memastikan dirinya dan Bupati/Wali Kota dari PDI Perjuangan akan mengikuti retreat gelombang kedua jika sudah dijadwalkan oleh Kemendagri.
Dari Bali, hanya Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata yang mengikuti retreat gelombang pertama. Namun Gus Par, sapaan akrabnya, bukan merupakan kader PDIP dan diusung oleh koalisi Nasdem, Golkar, PPP, PKS, Partai Buruh, dan PBB.
Adapun Bupati dan Wali Kota wilayah lainnya seperti Jembrana, Buleleng, Tabanan, Bangli, Klungkung, Gianyar, Badung, dan Kota Denpasar merupakan kader PDIP.
Bali sejak dulu memang dikenal sebagai kandang banteng, dominasi PDIP di DPR RI Dapil Bali, DPRD Provinsi, dan Kabupaten di atas 60%.
Koster sendiri adalah Ketua DPD PDI Perjuangan Bali. Sebelum menjadi Gubernur, Koster merupakan anggota DPR RI Dapil Bali.
Wakil Gubernurnya, I Nyoman Giri Prasta, merupakan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Badung dan mantan Bupati Badung dua periode.