Bisnis.com, DENPASAR - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mencatat kinerja kegiatan usaha pada kuartal III/2024 menguat.
Penguatan ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 65,08% atau meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 40,60%.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja menjelaskan kegiatan usaha di Bali tumbuh karena terjaganya permintaan masyarakat khususnya terkait aktivitas pariwisata sejalan dengan periode peak season pada bulan Juli-Agustus 2024.
Erwin juga menyebut kinerja kegiatan usaha ditopang oleh meningkatnya beberapa Lapangan Usaha (LU), antara lain sektor Perdagangan dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum seiring dengan meningkatnya aktivitas pariwisata pada periode peak season Juli-Agustus 2024.
"Selain itu, lapangan usaha real estate dan konstruksi meningkat sejalan dengan berlanjutnya proyek pemerintah dan swasta pada kuartal III/2024. Sementara itu, lapangan usaha pertanian mengalami penurunan sejalan berakhirnya panen raya komoditas padi yang mencapai puncaknya pada kuartal II/2024. Penurunan pada usaha pertanian sejalan dengan kapasitas produksi terpakai pertanian pada kuartal III/2024 sebesar 79,86%, atau menurun dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 84,83%," jelas Erwin dari keterangan resminya dikutip, Senin (4/11/2024).
Sementara itu, perkembangan harga jual tercatat sebesar 65,11% atau lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 51,37%. Peningkatan harga jual ditopang oleh lapangan usaha pertanian dan konstruksi dengan SBT masing-masing sebesar 9,94% dan 8,88%, lebih tinggi jika dibandingkan periode sebelumnya sebesar 4,63% dan 5,33%.
Baca Juga
Ke depan, responden memprakirakan kegiatan dunia usaha triwulan IV 2024 akan tumbuh positif dengan SBT sebesar 65,54%. Hal ini terutama didorong oleh capaian LU Transportasi dan Pergudangan yang diprakirakan akan meningkat seiring dengan periode libur Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru. Selain itu, LU Pertanian juga diprediksi mengalami peningkatan seiring masuknya musim panen pada komoditas utama seperti padi pada triwulan IV 2024
SKDU merupakan survei triwulanan Bank Indonesia yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kondisi keuangan dunia usaha, memberikan indikasi arah perkembangan perekonomian, serta menyediakan informasi tentang ekspektasi pelaku usaha terhadap perkiraan inflasi.
Pelaksanaan SKDU di Provinsi Bali dilakukan terhadap 130 pelaku usaha yang tersebar di seluruh Provinsi Bali dan mewakili 17 kategori lapangan usaha. Metode perhitungan dilakukan dengan saldo bersih tertimbang yakni dengan menghitung selisih antara persentase jumlah responden yang memberikan jawaban meningkat dengan persentase jumlah respon yang memberikan jawaban menurun, dan dengan memperhitungkan bobot masing-masing lapangan usaha.