Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NTB Genjot Ekspor Vanili dan Mutiara

Ekspor vanili organik dan mutiara asal NTB berpotensi menciptakan pasar yang semakin terbuka dan meningkatnya kesadaran masyarakat konsumen.
Perhiasan mutiara asli
Perhiasan mutiara asli

Bisnis.com, DENPASAR - Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali mengekspor unggulannya yakni vanili senilai Rp6 miliar ke Amerika Serikat dan mutiara senilai Rp11 miliar ke Australia. 

Ekspor vanili dilakukan oleh UD Rempah Organik Lombok yang memang eksportir vanili dari Lombok ke Amerika Serikat sejak dulu. Sedangkan ekspor mutiara dilakuan oleh PT Auto Pearl yang juga sudah rutin mengirim mutiara Lombok ke luar negeri. 

Sekretaris Daerah Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi menjelaskan pengembangan vanili di NTB tidak lepas dari nama Muhir selaku sebagai perintis tanaman bernilai ekonomi tinggi ini. Baginya, dengan adanya ekspor ini membuka peluang akan potensi lainnya yang bisa menjadi komoditi pertanian, perkebunan atau hasil kelautan dan perikanan dari NTB. 

Lalu Gita Ariadi meminta kepada petani untuk memperhatikan kualitas, kuantitas dan kontinuitasnya komoditas ekspor. Dari sisi kualitas ekspor, dia meminta para petani harus lebih banyak menjaga ketentuan-ketentuan standar vanili organik yang jauh dari kandungan pestisida.

Adapun ekspor vanili organik asal NTB berpotensi menciptakan pasar yang semakin terbuka dan meningkatnya kesadaran masyarakat konsumen untuk bisa mengkonsumsi makanan-makanan organik menyehatkan.

Vanili organik berkualitas sesungguhnya tanpa terkontaminasi oleh zat-zat kimia dalam proses produksinya dan tentu tidak mengandung unsur-unsur pestisida.

“Petani harus tetap menunjukkan komitmennya untuk bagaimana menjaga standar kualitasnya supaya tidak di blacklist pasar ekspor. Karena pasar ekspor menghendaki makanan-makanan organik yang menyehatkan,” jelas Gita dikutip dari siaran pers, Rabu (9/10/2024).

Gita Ariadi menyebut setiap tahun volume ekspor vanili dari NTB terus mengalami peningkatan. Pada 2024 saja sudah bisa mengirim 5-6 ton vanili. Peningkatan ini diharapkan akan berlanjut karena hal ini menunjukkan hasil kerja petani dan eksportir yang cukup baik. 

“Oleh karenanya kepada Pak Muhir dan teman-teman petani serta pihak terkait terutama Balai Karantina HIT NTB bisa meningkatkan capaian atau volume ekspor dari sekarang 6 ton bisa menjadi 7 hingga 8 ton datang,” ungkap Gita.

Dia mengatakan produksi mutiara dari NTB telah sejak lama dikenal sebagai penghasil mutiara terbaik di Indonesia bahkan internasional. Mutiara, lanjut Gita menuturkan produksi mutiara, saat kualitas tetap terjaga sesuai keinginan pasar. 

Dia  menyebut, potensi jagung di NTB yang cukup besar bisa dimanfaatkan dan diolah menjadi pakan ternak di samping bisa memenuhi kebutuhan dalam daerah juga bisa memenuhi kebutuhan pakan bagi daerah lainnya. 

Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Provinsi NTB, Agus Mugianto mengharapkan dengan potensi besar yang dimiliki, kedepannya NTB tidak saja bisa mengekspor komoditi mutiara ataupun vanili, namun bisa juga mengekspor komoditas hasil pertanian, perkebunan dan perikanan lainnya.

“Balai Karantina NTB dalam kapasitasnya sebagai lembaga pemerintah akan terus berupaya dan mempermudah urusan-urusan keKarantinaan yang tentu sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan guna meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat di NTB,” ujar Agus.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper