Bisnis.com, DENPASAR - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar, Bali, melakukan sejumlah upaya rekayasa lalu lintas di persimpangan-persimpangan dan ruas jalan di kota itu yang rawan macet atau lalu lintasnya pada jam-jam tertentu.
Kepala Dishub Kota Denpasar I Ketut Sriawan di Denpasar, Minggu (18/8/2024), mengatakan kemacetan pada jam-jam tertentu karena Kota Denpasar menjadi daerah perlintasan dari sejumlah kabupaten di Bali.
"Dari Kabupaten Gianyar menuju Kabupaten Badung melewati Denpasar, dari Abiansemal ke Nusa Dua di Kabupaten Badung juga lewat Denpasar, dari Tabanan menuju Nusa Dua juga lewat Denpasar," ucapnya.
Ia mengemukakan sejumlah ruas jalan di Denpasar yang menjadi perlintasan antar-kabupaten antara lain Jalan Imam Bonjol, Jalan By Pass Ngurah Rai, dan Jalan Taman Pancing.
"Sebagai daerah perlintasan tentu terjadi penambahan volume kendaraan pada jam-jam tertentu, yakni saat berangkat kerja, makan siang, dan jam pulang kerja para pekerja," ujarnya.
Kepadatan lalu lintas, lanjut Sriawan, juga dipengaruhi karena pergerakan ekonomi dan perkembangan pariwisata, terutama di kawasan Badung bagian selatan.
Baca Juga
Selain perkembangan investasi fisik, juga kunjungan wisatawan meningkat dan untuk menuju wilayah Badung selatan haruslah melewati Kota Denpasar.
Oleh karena itu, kata Sriawan, untuk mengurai kepadatan lalu lintas di sejumlah perlintasan tersebut pihaknya menempatkan personel berkolaborasi dengan polisi lalu lintas di setiap titik kepadatan saat pagi, siang, sore.
Dalam sehari, lanjut dia, Dinas Perhubungan Kota Denpasar menerjunkan sebanyak 65-70 petugas pada sejumlah titik kemacetan, tidak hanya pada perlintasan Kota Denpasar dengan kabupaten lainnya, juga di ruas jalan dekat dengan pusat perbelanjaan, pasar, maupun sekolah.
Selain itu mengatur durasi lampu lalu lintas melalui Area Traffic Control System (ATCS) di ruangan kontrol Dishub Denpasar untuk mengatur durasi kepadatan lalu lintas sejumlah persimpangan.