Bisnis.com, DENPASAR – Emiten tambang PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), anak usaha dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN) berhasil memperoleh sertifikasi The Copper Mark yang merupakan sertifikasi terkemuka untuk produksi tembaga yang bertanggung jawab.
Presiden Direktur AMNT, Rachmat Makkasau menjelaskan sertifikasi The Copper Mark menjadi bukti komitmen perusahaan untuk menerapkan standar internasional dalam hal pengelolaan lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG).
“AMNT selalu mengedepankan prinsip keberlanjutan dalam seluruh aspek operasional. Capaian ini bisa kami dapatkan berkat dedikasi dan kerja sama seluruh karyawan yang mendukung strategi keberlanjutan perusahaan dan implementasinya. Kami terus meningkatkan strategi untuk mencegah, mengurangi, dan mengatasi dampak buruk pada manusia dan lingkungan yang mungkin ditimbulkan dari kegiatan operasi kami. Upaya ini akan terus kami lakukan untuk memastikan kepatuhan penuh terhadap kriteria The Copper Mark” jelas Rachmat dari siaran pers, Selasa (6/8/2024).
Penilaian The Copper Mark didasarkan pada berbagai kriteria produksi bertanggung jawab di lokasi produsen tembaga yang berpartisipasi. Kriteria tersebut ditentukan oleh penilaian kesiapan risiko yang dibuat dan dimiliki oleh responsible minerals initiative. Penilaian kesiapan risiko mencakup harapan inti produksi yang bertanggung jawab di seluruh bidang permasalahan utama ESG.
Proses pengajuan The Copper Mark oleh AMMAN ini telah berlangsung sejak tahun lalu. Pada September 2023, AMMAN menandatangani Letter of Commitment (LoC) bersama The Copper Mark, yang merupakan organisasi independen dan multi pemangku kepentingan yang didirikan dan dikembangkan oleh International Copper Association sejak Desember 2019. Organisasi ini dipimpin oleh Dewan Direksi dan Dewan Penasihat Multi-pemangku kepentingan, termasuk pakar di bidang lingkungan dan hak asasi manusia.
Langkah nyata yang dilakukan AMMAN dalam praktek produksi tambang yang bertanggung jawab yakni dengan berhasil mengembalikan ekosistem hutan di kawasan tambang batu hijau. Sejak tambang Batu Hijau mulai beroperasi hingga akhir tahun 2023, Amman telah melakukan reklamasi lahan seluas 718,22 hektare dari 3.478 Ha yang sudah dibuka, dan sudah menanam sebanyak 1,53 juta pohon dalam 99 varian bibit dominasi jenis tanaman lokal Batu Hijau.
Baca Juga
Reklamasi dilakukan sebagai upaya untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan serta ekosistem di wilayah sekitar tambang agar dapat berfungsi kembali dengan optimal. Indikator keberhasilan dari program ini dibuktikan dengan kembalinya ekosistem flora dan fauna endemik