Bisnis.com, MATARAM - Tim Bisnis Indonesia memulai perjalanan Jelajah Ekonomi Hijau NTB sebagai upaya meneropong secara mendalam potensi ekonomi hijau.
Tim jelajah akan memulai perjalanan dari Kota Mataram ke sejumlah titik yang diproyeksikan menjadi lokasi investasi ekonomi hijau. Mulai dari Solar PV Plant di Desa Sengkol Kabupaten Lombok Tengah, kemudian Wind Power Plant Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, Waste Incineration di Kebon Kongok, Lombok Barat, Seaweed integrated di Kabupaten Sumbawa Barat.
Jika terealisasi investasi diharapkan mampu menjadi sumber pertumbuhan baru ekonomi NTB. Sebelumnya Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Berry Arifsyah Harahap menjelaskan jika terealisasi, project investasi tersebut akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru NTB. "Untuk mendukung target tersebut kami menyiapkan project investasi clean and clear," jelas Berry dikutip Senin (15/7/2024).
Tim Jelajah juga akan berkunjung ke kawasan Amman Mineral Sumbawa Barat, akan meneropong komitmen Amman dalam mengimplementasikan tambang berkelanjutan. Selain itu kawasan pertanian NTB seperti di Sembalun dan titik lainnya tidak luput dari bidikan Tim Jelajah Bisnis Indonesia.
Kawasan pertanian menjadi penting dalam pembangunan berkelanjutan NTB, karena daerah ini sejak dulu menjadi penyokong pangan nasional. Pemprov NTB mulai 2024 merancang sistem pertanian rendah karbon, dengan mendorong penghentian pembakaran jerami, penggunaan pupuk kimia berlebihan dan beralih secara bertahap ke pupuk organik.
Pemprov NTB juga akan mendorong milenial dan generasi Z untuk menjadi petani agar pertanian NTB bisa bertransformasi dari pertanian konvensional ke digital seperti di negara maju.
Baca Juga
Konten ini merupakan bagian pemberitaan dari program Jelajah Ekonomi Hijau NTB, perjalanan jurnalistik Bisnis Indonesia Perwakilan Bali Nusra yang didukung oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTB, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), PT ASDP Indonesia Ferry, Bank Syariah Indonesia (BSI), Bluebird Group, dan XL Axiata. |