Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Didorong Kenaikan Harga Beras dan Biaya Sekolah, Bali Inflasi 2,71% pada Juni 2024

BPS mencatat Bali mengalami inflasi sebesar 2,71% (YoY) atau lebih baik jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2023 yang tercatat 3,08%.
Ilustrasi. Murid Sekolah Dasar Negeri 1 Pondok Cina melakukan kegiatan belajar mengajar didampingi sukarelawan di Depok, Jawa Barat, Senin (12/12/2022). Bisnis/Suselo Jati
Ilustrasi. Murid Sekolah Dasar Negeri 1 Pondok Cina melakukan kegiatan belajar mengajar didampingi sukarelawan di Depok, Jawa Barat, Senin (12/12/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, DENPASAR - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Bali mengalami inflasi sebesar 2,71% (YoY) atau lebih baik jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2023 yang tercatat 3,08%. 

Kepala BPS Bali Endang Retno Subiyandani menjelaskan inflasi terjadi karena naiknya harga komoditas-komoditas penting seperti kelompok makanan, minuman (akmamin) dan tembakau naik setinggi 4,91%.

Kemudian kelompok pakaian dan alas kaki setinggi 1,33%, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga setinggi 0,20%. Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga setinggi 0,06%, kelompok kesehatan setinggi 1,49%, kelompok transportasi setinggi 2,15%, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya setinggi 2,63%, kelompok pendidikan setinggi 3,24%, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran setinggi 4,18%, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya setinggi 1,99%.

Sementara itu, satu kelompok tercatat mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun sedalam 0,03%. Endang menyebut kenaikan harga komoditas terjadi merata di empat Kota/Kabupaten yang menjadi acuan inflasi.

"Perkembangan harga berbagai komoditas pada Juni 2024 di Bali yang diwakili Kota Denpasar, Singaraja, Kabupaten, Badung, dan Kabupaten Tabanan secara tahunan menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Bali di empat kabupaten/kota tersebut, pada Juni 2024 terjadi inflasi 2,71%, yang masih terkendali dengan baik," jelas Endang, Senin (1/7/2024). 

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi (YoY) pada Juni 2024 antara lain beras, tarif parkir, cabai merah, sigaret kretek mesin (SKM), minyak goreng, biaya akademi/perguruan tinggi, bawang putih, nasi dengan lauk, pisang, sigaret putih mesin (SPM), air kemasan, emas perhiasan, kopi bubuk, kue basah, gula pasir, pembalut wanita, kue kering berminyak, biaya sekolah menengah pertama (SMP), mobil, dan semangka. 

Sementara itu, komoditas yang menahan laju inflasi dengan memberikan sumbangan negatif, antara lain ikan tongkol/ ikan ambu-ambu, canang sari, cabai rawit, daging ayam ras, bawang merah, tongkol diawetkan, kacang panjang, bahan bakar rumah tangga, vitamin, daging babi, sabun cair/cuci piring, buncis, sabun mandi cair, jeruk, timun, sawi hijau, telepon seluler, sabun mandi, kentang, dan buah naga.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali G.A Diah Utari menjelaskan terus berupaya menjaga inflasi melalui sejumlah upaya strategis seperti penanaman cabai di lahan Pemprov Bali yang ada di Buleleng. Kerjasama Antar Daerah (KAD) untuk memenuhi pasokan pangan, dan melakukan operasi pasar.

"Bank Indonesia bersama Pemprov Bali melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Bali senantiasa berkoordinasi erat guna mengawal stabilitas pasokan dan harga komoditas guna menjaga tingkat inflasi Provinsi Bali tetap pada rentang kisaran target," jelas Diah dari keterangan resminya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper