Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapal Sandar di Sape Bima Bisa Hemat 50% Bahan Bakar, Ini Penyebabnya

Pelabuhan Sape di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama PT PLN (Persero) mulai mengoperasikan Stasiun Pengisian Listrik Kapal Sandar (SPKLIS).
Foto udara suasana di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, Senin (12/9/2022)./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Foto udara suasana di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, Senin (12/9/2022)./Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, DENPASAR - Pelabuhan Sape di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama PT PLN (Persero) mulai mengoperasikan Stasiun Pengisian Listrik Kapal Sandar (SPKLIS) sejak Agustus 2023 dan Menjadi satu-satunya SPLIKS di Nusa Tenggara Barat, kehadiran SPLIKS dengan kapasitas daya 33.000 VA. 

Sejak mulai beroperasi, keberadaan SPKLIS banyak dimanfaatkan oleh kapal sandar di Pelabuhan Sape. Dari catatan PLN penggunaan SPLIKS telah mencapai 6.827 kWh atau hampir setara dengan kapasitas satu unit PLTU di Pulau Sumbawa. 

Penggunaan SPLIKS merupakan salah satu upaya untuk menekan emisi karbon dengan segmentasi kapal-kapal yang tengah sandar di pelabuhan untuk menciptakan ekosistem green port di NTB. Selaras dengan target Pemprov NTB untuk menuju net zero emission pada tahun 2050, PLN NTB terus mengembangkan infrastruktur penunjang berupa stasiun pengisian kendaraan listrik baik untuk kendaraan roda dua dan roda empat maupun untuk kapal laut.

Tidak hanya mewujudkan udara yang lebih bersih, penggunaan SPLIKS ternyata juga turut menghemat biaya operasional kapal yang tengah sandar. Hal ini dirasakan pula oleh ASDP, salah satu pengguna SPLIKS di Pelabuhan Sape. Dengan menggunakan SPLIKS di pelabuhan, mereka bisa melakukan penghematan biaya operasional untuk bahan bakar.

Supervisor Pelabuhan ASDP Sape, Syamsuddin, mencoba mensimulasikan berapa besar penghematan dengan menggunakan SPLIKS. “Rata-rata kapal tiap per jam menggunakan BBM 10 liter. Kalau rata-rata kapal istirahat 10 sampai 12 jam dalam satu hari, bisa sampai 100 liter. Nah kalau dikonversikan, itu cukup sangat membantu, bisa sampai lebih dari 50% efisiensi kami”, tuturnya.

Tentang pengalaman menggunakan SPLIKS, Syamsuddin menambahkan bahwa penggunaan SPLIKS sangat membantu dalam operasional kapal. “Untuk di ASDP Sape sendiri, kapal itu lebih banyak istirahat di dermaga, jadi dengan adanya SPLIKS ini bisa mengurangi penggunaan BBM untuk generator, sehingga sejalan dengan program pemerintah untuk menurunkan emisi karbon dan efisiensi di biaya”, tambahnya lagi.

Menurutnya, penggunaan SPLIKS di pelabuhan-pelabuhan ASDP ini akan sangat membantu, terutama di pelabuhan-pelabuhan yang memiliki potensi kapalnya lebih banyak sandar di dermaga. Ketika kapal sandar di dermaga lebih dari 4 jam, mesin generatornya bisa diistirahatkan dan bisa beralih ke penggunaan listrik dari SPLIKS. Penggunaan SPLIKS telah mencapai 6.827 kwh atau hampir setara dengan kapasitas satu unit PLTU di Pulau Sumbawa. hingga efisiensi juga bisa terjaga dalam penggunaan BBM.

Syamsuddin berharap, ke depan akan lebih banyak dipasang SPLIKS di pelabuhan-pelabuhan terutama pelabuhan-pelabuhan yang memang potensi kapal istirahatnya lebih banyak. 

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTB, Sudjarwo menyebutkan bahwa selain SPLIKS untuk kapal sandar, di NTB telah terpasang sejumlah tujuh unit Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) di sejumlah pelabuhan. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik guna mendorong pertumbuhan kendaraan listrik di sektor maritim. 

“PLN berkomitmen menumbuhkan ekosistem kendaraan listrik, baik di darat maupun di laut dengan menyiapkan infrastruktur stasiun pengisian listrik yang tersebar di sejumlah lokasi di NTB,” ujar Sudjarwo.

Sudjarwo juga menambahkan bahwa untuk membangun ekosistem kendaraan listrik tidaklah mudah. Menurutnya PLN tentunya tidak akan bisa mewujudkan ekosistem green transportation maupun green port secara sendirian tanpa keterlibatan pihak lain. Dukungan stakeholder dan pemangku kebijakan serta para pelaku transportasi memiliki andil yang cukup besar. Net zero emission merupakan challenge bagi bangsa Indonesia untuk menghadirkan udara yang lebih bersih bagi anak cucu kita dan untuk menghadirkan kehidupan yang lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper