Bisnis.com, DENPASAR - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mencatat penyaluran kredit perbankan tumbuh sebesar 6,62% (yoy) pada posisi Januari 2024 dengan nilai penyaluran Rp114,44 triliun.
Nilai penyaluran tersebut meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 6,11% (yoy). Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, GA Diah Utari menjelaskan jika dilihat berdasarkan penggunaan dan lapangan usaha, penyaluran kredit di Bali paling besar ke investasi dengan persentase 34,20%. Kemudian kredit modal kerja 33,25% dan kredit konsumsi 32,55%.
Diah juga menjelaskan Non Performing Loan (NPL) kredit sepanjang Januari 2024 tercatat masih terjaga dengan baik. Secara agregat, terdapat penurunan rasio NPL pada posisi Januari 2024 yang tetap terjaga di bawah 5%."Kredit yang digunakan untuk Konsumsi dan Investasi juga melanjutkan tren peningkatan pada sejak 2023 hingga 2024, sementara itu pertumbuhan KMK mengalami perlambatan," jelas Diah, Selasa (19/3/2024).
Baca Juga
Sementara itu, penghimpunan DPK di Bali sebagian besar dalam bentuk tabungan, dengan kepemilikan terbesar oleh perseorangan. Tren nominal DPK yang semakin meningkat sejak awal 2022, terutama didorong oleh peningkatan tabungan dan giro. Selain itu, DPK Korporasi dan Pemerintah melanjutkan pertumbuhan yang meningkat pada posisi Januari 2024, sedangkan DPK Perseorangan terkontraksi cukup dalam hingga -90,89%.
Jika dilihat proporsi DPK berdasarkan jenis dan kepemilikan, sebesar 57% merupakan tabungan, kemudian deposito 26% dan giro 17%. Selain itu, jika berdasarkan kepemilikan, simpanan korporasi mencapai 65%, diikuti oleh simpanan pemerintah 18% dan perseorangan 17%.